Menteri Abdullah juga menekankan perlunya membuka akses penerbangan untuk meningkatkan perdagangan dan mobilitas wisatawan. “Kami melihat peluang untuk meningkatkan volume perdagangan dan investasi melalui kebijakan open sky policy, dengan mengacu pada pengalaman kerjasama penerbangan PEA dengan negara lain,” tanggap Menteri Abdullah.
Menko Airlangga lebih lanjut menegaskan kesiapan Indonesia untuk mendukung peningkatan sektor pariwisata dengan PEA. ”Kami ingin meningkatkan arus wisatawan ke Indonesia, yang saat ini mencapai sekitar 2 juta kunjungan per tahun. Negara-negara lain telah berhasil meningkatkan sektor ini dengan strategi serupa,” tukas Menko Airlangga.
Pertemuan ini juga membahas potensi pengembangan infrastruktur penerbangan, termasuk rencana pembangunan bandara baru untuk mendukung industri pariwisata Indonesia. Menteri Abdullah menyatakan komitmen untuk mendukung program tersebut dengan merujuk strategi penguatan pariwisata dan konektivitas di sejumlah negara melalui pembangunan infrastruktur bandara.
Selain itu, juga dibahas tentang dorongan untuk kerja sama dengan negara-negara GCC (Gulf Cooperation Council), yang terdiri dari Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar. Menteri Abdullah juga mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam Investopia 2025 pada 26-27 Februari 2025 di Abu Dhabi PEA. Pertemuan tersebut rencananya akan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan global.
Di akhir pertemuan, kedua Menteri membahas target peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara untuk mendorong total nilai perdagangan mencapai USD 10 Miliar melalui implementasi perjanjian kerja sama ekonomi yang komprehensif serta peningkatan investasi dan pariwisata.
(Taufik Fajar)