Selain itu, pengaturan batas minimal kWh juga dapat memengaruhi waktu alarm berbunyi. Secara default, PLN menetapkan batas minimal pada 5 kWh, tetapi pengguna dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan dengan memasukkan kode tertentu pada meteran.
Faktor lain yang membuat alarm token listrik berbunyi adalah akibat masalah teknis pada meteran listrik. Jika alarm tetap berbunyi meskipun token sudah diisi ulang, kemungkinan terdapat error pada sistem meteran.
Selain menggunakan kode 812, ada beberapa cara lain untuk mengatasi bunyi alarm pada token listrik:
- Menggunakan Kode 456
Kode ini berfungsi untuk mengatur ulang batas minimal daya sebelum alarm berbunyi, sehingga pengguna dapat menyesuaikan peringatan sesuai kebutuhan. Jika ingin mengubah batas alarm dari standar 5 kWh menjadi angka yang lebih tinggi, pengguna hanya perlu memasukkan kode tertentu pada meteran listrik.
Misalnya, jika ingin mengatur alarm berbunyi ketika sisa daya mencapai 10 kWh, cukup masukkan kode 45610 pada meteran, lalu tekan tombol "Enter". Dengan pengaturan ini, alarm tidak lagi berbunyi saat daya tersisa 5 kWh, melainkan ketika sudah mencapai batas 10 kWh sesuai yang telah ditetapkan.
- Mengisi Ulang Token Listrik
Cara paling efektif untuk menghentikan alarm adalah dengan mengisi ulang token listrik sebelum daya benar-benar habis. Pembelian token bisa dilakukan mulai dari Rp20 ribu melalui berbagai platform, seperti aplikasi PLN Mobile, minimarket, atau loket pembayaran listrik.
Adapun jika alarm tetap berbunyi meskipun daya listrik masih mencukupi, kemungkinan ada masalah teknis pada meteran. Pelanggan bisa menghubungi layanan PLN di kode area + 123 untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
(Taufik Fajar)