Dampak Dahsyat Kebangkrutan Sritex, Waspada PHK Massal di Perusahaan Lain!

Binti Mufarida, Jurnalis
Minggu 02 Maret 2025 12:20 WIB
Sritex Resmi Tutup Pabrik per 1 Maret 2025. (Foto: Okezone.com/Instagram)
Share :

JAKARTA - PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) turup membuat 10 ribu pekerja menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pabrik Sritex resmi tutup per 1 Maret 2025. 

1. Tragedi Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) yang merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU), Irham Saifuddin menilai kejadian yang terjadi pada Sritex merupakan tragedi ketenagakerjaan.


Dirinya meminta pemerintah untuk memperbaiki komunikasi publik dan penjelasan yang komprehensif kepada masyarakat, khususnya kelas buruh. Apalagi, sebelumnya Pemerintah melalui Wamenaker Immanuel Ebenezer saat itu memberikan penjelasan ke publik bahwa buruh PT Sritex tidak akan di PHK dan pemerintah berkomitmen melakukan langkah-langkah penyelamatan.  

"Konfederasi Sarbumusi sangat prihatin mengenai PHK massal ini. Seharusnya per 3 Januari 2025 kan sudah ada putusan pailit. Bila tidak mampu ubah situasi, seharusnya pemerintah saat itu tidak memberikan pernyataan yang sebenarnya hanya panacea (obat mujarab) sesaat. Bukan solisi yang sebenarnya," tutur Irham, Minggu (2/3/2025).  

"Buruh Sritex sudah terlanjur berharap. Tapi justru harus terbangun dari mimpi dan menghadapi kenyataan pahit kena PHK permanen. Mirisnya, ini terjadi ketika sebagian besar mereka memasuki bulan Ramadhan dan sebulan lagi Idul Fitri. Ini merupakan hari-hari berat bagi sebagian besar buruh. Kebutuhan meningkat 2 kali lipat, tapi malah dapat kenyataan di PHK," lanjut Irham.  

2. Kawal Hak Pekerja Sritex

Meski begitu, Irham menilai positif komitmen pemerintah untuk memberikan hak-hak kehilangan pekerjaan, termasuk JKP BPJS Ketenagakerjaan. Namun, dia menegaskan bahwa hal itu adalah prosedur normatif saja.  

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya