"Kita targetkan USD18 miliar, saya rasa itu bisa tercapai, terlihat dari antusiasmenya, saya yakin 2 negara ini akan menjadi mesin atau motor pertumbuhan antar negara," kata Anin.
Menurutnya, selama ini perdagangan yang sudah banyak dijalin dengan Vietnam memang mayoritas masih untuk komoditas batubara dan CPO (crude palm oil). Kedepan, potensi peningkatan perdagangan dari Indonesia itu akan ditambah untuk sektor pertanian dan perikanan.
Selain potensi perdagangan, Anindya mengatakan dalam pertemuan tersebut juga dibahas terkait rencana investasi Vietnam di Indonesia dan sebaliknya. Potensi investasi yang akan ditanamkan di Indonesia kemungkinan mendukung transisi energi. Tidak hanya itu, Vietnam juga punya rencana untuk berinvestasi di sektor elektronik kaitannya dengan kendaraan listrik, hingga membuat perusahaan semikonduktor.
"Kalau Vietnam ke Indonesia itu produk elektronik, sehingga kita berpikir bagaimana memanfaatkan produktivitas mereka meningkatkan produk elektronik bahkan tidak tutup kemungkinan produksi semikonduktor," pungkasnya.
(Taufik Fajar)