Semua efek kondisi global tersebut, kata Bambang, akan berimbas pada domestik. Meskipun daya beli didorong oleh Pemilu dan Pilkada pada tahun lalu, tahun ini sepertinya hanya akan mempertahankan pertumbuhan 5 persen atau lebih.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi menambahkan bahwa dengan apa yang sudah disampaikan Bambang, dengan ekonomi global akan melambat maka membuat pasar volatil.
"Dari sisi Indonesia sendiri, indikator makro ekonominya relatif stabil dengan GDP bertahan di 5 persen dan akan lebih soft karena government spending," kata Lilis.
(Feby Novalius)