JAKARTA - Industri logistik Indonesia diprediksi terus berkembang pesat. Berdasarkan data Supply Chain Indonesia (SCI), sektor ini diproyeksikan tumbuh 12,53% pada 2025, naik dari 9,52% di tahun sebelumnya.
Optimisme didukung perbaikan ekonomi nasional, kebijakan perdagangan global, serta transformasi digital di sektor logistik.
Salah satu perusahaan logistik yang optimistis terhadap tren ini adalah Hyper Mega Shipping (HMS). HMS menjadi pemain utama di industri logistik dengan cabang di Jakarta, Semarang, Surabaya, Singapura, dan Hongkong.
CEO HMS Reef Man melalui Business Development Manager HMS, Bima Swastika Aryasena menegaskan, tidak ada strategi instan untuk sukses di industri logistik menegaskan bahwa tidak ada "jalan pintas" untuk sukses.
"Kunci utama adalah memberikan pelayanan terbaik dengan kejujuran dan dedikasi kepada pelanggan," ungkap perwakilan HMS.
Selama masa pandemi, HMS menghadapi tantangan besar, terutama dalam memastikan kelancaran rantai pasok global. Namun, dengan strategi "innovative connectivity power", perusahaan berhasil menjaga stabilitas bisnisnya.
"Kami berfokus pada efisiensi dan efektivitas dalam mengirimkan produk kepada pelanggan," tambahnya.
Meskipun prospek industri logistik tampak cerah, ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi, seperti fluktuasi harga bahan bakar, kebijakan perdagangan global, serta perubahan regulasi di berbagai negara.