Trump Patok Tarif Impor 32% ke RI, JK Sebut Efek Harga Barang Naik 10%

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Sabtu 05 April 2025 15:47 WIB
Jusuf Kalla soal Tarif Impor As (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Tarif reciprocal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Indonesia sebesar 32% diyakini tidak memberi efek negatif bagi neraca perdagangan Indonesia. 

1. Biaya Masuk Impor

Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan, tarif impor 32 persen merupakan biaya masuk impor untuk komoditas dari Indonesia. Namun, kebijakan itu justru membuat harga barang impor di AS jauh lebih mahal dari harga sebelumnya.

Dia mencontohkan, harga sepatu Indonesia itu berkisar USD15 - 20USD. Namun nilai ini menjadi lebih tinggi atau di kisaran USD50-USD 70 di pasar Negeri Paman Sam. 

“Nah disini ada dua harga. Contohnya sepatu atau garment. Rata-rata sepatu Nike itu dibeli di Indonesia antara USD15 sampai USD20. Berapa harga jual Amerika? Harga jual, kalau Anda ke Amerika beli itu antara USD50-USD70,” ujar JK saat ditemui di kediamannya kawasan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (5/4/2025).

 

2. Beban Tambahan Bagi Eksportir

Dengan tariff reciprocal 32 persen, maka beban tambahan bagi eksportir Indonesia hanya USD 6,40 atau sekitar 10 persen dari harga jual.

Justru, JK menilai penerapan tarif timbal balik hanya menambah beban masyarakat dan pengusaha di AS, lantaran harga jual menjadi lebih mahal lagi. Kondisi ini berpotensi menekan daya beli masyarakat di kawasan tersebut. 

“Jadi berapa sih? Cuma 10 persen efeknya. Jadi efeknya itu kira-kira 10 persen. Masalah ini kan begini, siapa yang bayar semua ini? Yang bayar itu kan konsumen dan pengusaha Amerika, Ya kan,” paparnya.

Pengusaha asal Sulawesi Selatan pun memastikan bahwa efek tariff reciprocal Trump tidak gegap gempita bagi Indonesia. 

“Jadi efeknya tidak gegap gempita. Apa yang dikenakan, sama yang lain, sama dengan sawit,” ucap dia.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya