3 Fakta APBN Tekor di Maret 2025

Taufik Fajar, Jurnalis
Sabtu 03 Mei 2025 10:21 WIB
Menkeu Sri Mulyani Bicara soal APBN di Maret (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp104,2 triliun atau 0,43 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Maret 2025.

Namun, pendapatan negara tercatat sebesar Rp516,1 triliun atau 17,2 persen dari target sebesar Rp3.005,1 triliun.

Berikut fakta APBN tekor di Maret 2025 yang dirangkum Okezone, Sabtu (3/5/2025):

1. Pendapatan Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pendapatan negara naik hingga Rp200 triliun dari sebelumnya Rp316,9 triliun di bulan Februari 2025 berkat salah satunya penerimaan pajak.

"Jadi dalam waktu satu bulan Maret saja pendapatan negara mengalami kenaikan Rp200 triliun sendiri. Ini terlihat dari di pajak Rp187 triliun naik ke Rp322,6 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi April 2025.

 

2. Realisasi Pendapatan

Menurut Sri Mulyani, realisasi pendapatan tersebut menunjukkan suatu adanya pemulihan yang cukup menyakinkan.

"Jadi ini hal positif yang kita harapkan akan kami laporkan pada bulan-bulan selanjutnya," ujar Menkeu.

Rincian pendapatan negara terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp400,1 triliun. Untuk Penerimaan Pajak Rp322,6 triliun dan Kepabeanan & Cukai Rp77,5 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp115,9 triliun.

3. Realisasi Belanja Negara

Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp620,3 triliun atau 17,1 persen dari target APBN. Realisasi belanja ini hampir dua kali lipat dibandingkan total belanja bulan sebelumnya yang sebesar Rp348,1 triliun.

Belanja negara tersebut meliputi belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp413,2 triliun (Belanja K/L Rp196,1 triliun dan Belanja Non K/L Rp217,1 triliun) dan transfer ke daerah sebesar Rp207,1 triliun.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya