Sri Mulyani Klaim Ekonomi RI Tetap Tangguh meski Tumbuh Melambat 4,87%

Anggie Ariesta, Jurnalis
Selasa 06 Mei 2025 10:08 WIB
Sri Mulyani Klaim Ekonomi RI Tetap Tangguh meski Tumbuh Melambat 4,87% (Foto: Okezone)
Share :

2. Produksi Beras Nasional

Sri Mulyani menyoroti bahwa pada periode Januari-Februari 2025, produksi beras nasional meningkat lebih dari 60% (year-on-year) dengan stok beras di Bulog mencapai 2,5 juta ton. Data Rice Outlook April 2025 menunjukkan bahwa produksi beras Indonesia pada musim tanam 2024/2025 menjadi yang tertinggi di ASEAN, diperkirakan mencapai 34,6 juta ton atau tumbuh 4,8% (year-on-year).

Sektor Industri Pengolahan yang berkontribusi 19,3% terhadap perekonomian tumbuh resilien sebesar 4,55%, ditopang oleh aktivitas hilirisasi. Sektor Perdagangan yang berkontribusi 13,2% mampu tumbuh 5,03%. 

Sektor Transportasi dan Pergudangan serta Akomodasi dan Makan Minum masing-masing tumbuh 9,01% dan 5,75%, mengindikasikan mobilitas dan daya beli masyarakat yang kuat, yang didukung oleh pemberian PPN DTP untuk tiket pesawat dan diskon tarif tol. Di sisi lain, sektor Pengadaan Listrik tumbuh 5,11% didukung oleh diskon harga listrik.

Sektor Pertambangan mengalami kontraksi seiring dengan penurunan harga komoditas global akibat turunnya permintaan. Namun, hilirisasi masih terus berlanjut dan mendukung pertumbuhan sektor Industri Pengolahan. 

Sektor Konstruksi tumbuh terbatas sebesar 2,18% dipengaruhi oleh sentimen wait and see investor. Sektor Jasa Informasi dan Komunikasi tumbuh hingga 7,72%, didorong oleh transformasi digital dan adopsi Artificial Intelligence (AI) di berbagai sektor yang semakin kuat. Perkembangan ini meningkatkan traffic data dan mendorong pembangunan pusat data. 

Jasa Pendidikan dan Kesehatan tumbuh kuat masing-masing sebesar 5,03% dan 5,78%, didukung oleh belanja negara di sektor pendidikan dan peluncuran layanan kesehatan gratis serta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya