JAKARTA - 10 ide usaha di kampung dengan modal kecil dan dijamin cuan. Tidak perlu pergi jauh ke kota besar untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Saat ini, memulai bisnis di desa bisa jadi pilihan yang cerdas dan menjanjikan. Dengan sedikit modal dan imajinasi, peluang untuk mendapatkan keuntungan sangat terbuka lebar.
Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di desa mengurangi kesempatan untuk berinovasi dalam bisnis. Namun, kenyataannya adalah sebaliknya. Suasana pedesaan yang alami, kebutuhan masyarakat yang unik, serta biaya hidup yang cukup rendah bisa menjadi aset berharga untuk memulai bisnis. Menariknya, tidak semua gagasan usaha memerlukan dana yang besar. Bahkan, dengan anggaran yang terbatas, Anda tetap bisa membangun bisnis yang menguntungkan.
Melansir dari beberapa sumber, Sabtu (10/5/2025) berikut 10 ide bisnis di desa dengan modal kecil, yang ideal untuk pemula atau usahawan yang ingin berganti karir. Semua ide ini telah terbukti memiliki potensi dan prospek keuntungan yang cerah. Apa saja ide-ide tersebut? Berikut ulasannya:
Air bersih merupakan kebutuhan fundamental sehari-hari yang tidak dapat dinegosiasi. Di sejumlah desa, akses ke air minum berkualitas masih sangat terbatas. Di sinilah depot air minum isi ulang berlisensi, menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan. Dengan sistem yang siap digunakan, dukungan teknis dari pusat, serta permintaan yang stabil, usaha ini bisa dimulai bahkan oleh pendatang baru dengan modal yang terjangkau.
Toko kelontong memang sudah ada sejak lama, namun dapat diperbarui dengan cara yang lebih modern. Tambahkan layanan untuk membeli pulsa, token listrik, pembayaran tagihan secara digital (PPOB), juga produk-produk terbaru seperti skincare lokal atau makanan beku. Atur toko dengan pencahayaan yang memadai, pastikan kebersihan terjaga, dan pelayanan yang cepat agar pelanggan merasa nyaman dan setia.
Tidak diperlukan lahan luas atau kolam besar budidaya ikan lele saat ini bisa dilakukan hanya menggunakan kolam terpal di halaman rumah. Ikan lele memiliki siklus panen yang cepat dengan permintaan pasar yang tinggi. Gabungkan dengan teknik budidaya modern seperti bioflok untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dan efisien dalam penggunaan pakan.
Warung kopi kini bukan hanya sekedar tempat untuk menikmati kopi. Dengan sentuhan desain yang sederhana namun menarik untuk Instagram, kemudian menjadikannya sebagai tempat berkumpul yang disukai anak muda di desa. Sajikan kopi lokal, camilan hangat, serta akses Wi-Fi. Tidak perlu menu yang rumit, cukup berikan suasana yang nyaman dan pelayanan yang ramah.
Camilan senantiasa dicari, terutama saat sore. Gorengan, keripik singkong, atau kue basah dapat diubah menjadi usaha harian yang menguntungkan. Gunakan kemasan yang bersih dan menarik agar lebih memikat, terutama jika dijual secara online atau dititipkan di warung-warung terdekat.
Komunitas semakin sadar akan teknologi digital, tetapi tidak semua anggota masyarakat merasa nyaman menggunakan perangkat tersebut. Rintis layanan yang menawarkan kemudahan seperti pembelian tiket secara daring, pencetakan dokumen, serta pendaftaran sekolah atau pekerjaan melalui internet. Sediakan Wi-Fi berbayar dan bantu kelola akun media sosial untuk usaha mikro, kecil, dan menengah lokal permintaan akan layanan ini bakal terus meningkat ke depan.
Kembangkan camilan khas dari desa seperti keripik pisang, tempe goreng yang renyah, atau stik ubi dengan berbagai rasa. Utamakan kebersihan dalam proses produksi dan desain kemasan agar produk tersebut dapat bersaing di pasar oleh-oleh atau bahkan di platform marketplace skala nasional. Ceritakan cerita di balik produk untuk membangun identitas merek yang kokoh.
Tidak sedikit wisatawan dari perkotaan yang ingin merasakan kehidupan di desa. Apabila daerah setempat memiliki pemandangan yang menakjubkan, budaya unik, atau makanan lokal yang asli, bisa juga menyusunnya dalam bentuk wisata edukatif. Siapkan homestay yang terawat dan ajak para tamu untuk belajar bertani, membuat kerajinan, atau menjelajahi keindahan alam. Libatkan masyarakat setempat agar bisa mendapatkan keuntungan dari aktivitas ini.
Jumlah kendaraan di desa semakin banyak, tetapi fasilitas pencucian motor atau bengkel sering kali masih terbatas. Investasinya tidak berat, cukup butuh area bersih, akses air, dan peralatan dasar. Dengan pelayanan yang cepat dan tarif yang bersaing, pelanggan bakal datang berbondong-bondong, terutama jika menawarkan layanan antar-jemput kendaraan.
Jangan biarkan hasil pertanian hanya terjual dalam keadaan mentah saja. Ubah singkong menjadi keripik berasa, pisang menjadi sale, atau kacang menjadi selai sehat. Berikan nilai tambah dengan kemasan yang menarik dan distribusi melalui media sosial. Ini bukan hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga dapat memperpanjang daya simpan produk serta menciptakan lapangan kerja.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)