Peluang Investasi Energi RI Capai Rp2.967 Triliun, Fokus di Pembangkit EBT 

Feby Novalius, Jurnalis
Senin 26 Mei 2025 19:13 WIB
RI Buka Peluang Investasi Rp2.967 triliun dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik. (Foto: Okezone.com/PLN)
Share :

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan total peluang investasi mencapai Rp2.967 triliun dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034.

“Peluang investasi RUPTL 2025–2034 sebesar Rp2.967,4 triliun,” ucap Bahlil, dikutip dari Antara, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5/2025).

1. Investasi Tenaga Listrik RI

Adapun peluang investasi tersebut terdiri dari:

- Investasi di pembangkit listrik sebesar Rp2.133,7 triliun

- Investasi di penyaluran listrik sebesar Rp565,3 triliun

- Investasi untuk pemeliharaan dan bunga selama konstruksi sebesar Rp268,4 triliun.

Bahlil menyampaikan bahwa rencana penambahan pembangkit listrik tersebut nantinya akan dibagi menjadi dua tahap, yakni 5 tahun pertama dan 5 tahun kedua.

Pada periode lima tahun pertama, yakni 2025–2029, total investasi sebesar Rp1.173,94 triliun, dan sebesar Rp1.793,48 triliun untuk tahap kedua, yakni pada periode 2030–2034.

2. Investasi Energi Terbarukan

Sekitar 73% dari peluang investasi untuk pembangkit dialokasikan untuk partisipasi Independent Power Producer (IPP) atau pembangkit listrik swasta.

“Khusus untuk pembangkit IPP-nya (Independent Power Producer/pembangkit swasta), sebesar Rp1.566,14 triliun, ini yang swasta, artinya investasi swasta,” kata Bahlil.

 

Dengan rincian, untuk pembangkit listrik yang berasal dari energi baru dan terbarukan sebesar Rp1.341,8 triliun dan non-EBT Rp224,3 triliun.

Sedangkan, investasi dari PLN sebesar Rp567,6 triliun, dengan rincian untuk pembangkit EBT sebesar Rp340,6 triliun dan non-EBT sebesar Rp227 triliun.

“Dari RUPTL ini, penyerapan tenaga kerja kurang lebih sekitar 1,7 juta supaya Indonesia terang. Kami bikin terang beneran ini,” kata Bahlil.

3. Target Tambahan Listrik RI

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, termaktub target penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 gigawatt (GW).

Sebesar 61% dari penambahan pembangkit listrik, yakni 42,6 GW, berasal dari EBT; 15% atau 10,3 GW merupakan storage atau penyimpanan; serta 24% atau sebesar 16,6 GW dari tambahan pembangkit listrik merupakan energi yang berasal dari sumber daya fosil, seperti gas dan batu bara.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya