Dia menjelaskan apabila benar ucapan itu keluar dari seorang HRD perusahaan peserta job fair, maka ia akan mengambil langkah tegas dan siap melakukan investigasi untuk menelusuri kebenaran dan mencari tahu identitas oknum yang menyampaikan hal tersebut.
"Kalau misalnya butuh investigasi, kita investigasi. HRD-nya siapa? Kalau benar, wajib penelusuran, tak boleh karena di job fair itu kumpulan masyarakat atau rakyat yang ingin mencari kerja, kemudian berarti ada kebohongan di situ, sampai HRD ngomong gitu," tambahnya.
Dia menyayangkan sikap tidak etis dari pernyataan itu, terutama jika datang dari institusi yang terlibat langsung dalam proses rekrutmen tenaga kerja.
Dia menilai hal ini tidak hanya mencoreng kredibilitas job fair, tetapi juga mencederai kepercayaan publik.
(Taufik Fajar)