Pramono menilai IPO hanya akan tercapai jika bank dikelola secara profesional. Oleh karenanya, Ia menekankan pentingnya pengawasan publik terhadap bank milik daerah tersebut agar transparansi terjaga dan target IPO terpenuhi.
“Bank Jakarta harus bisa secepatnya. Saya yakin Bank Jakarta bisa—kata kuncinya tetap profesionalisme dan orang-orang yang mengelola,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap Bank Jakarta selain menjadi kebanggaan Jakarta, tapi juga mampu bersaing secara global.
“Saya ingin Bank Jakarta menjadi bank yang profesional dan membanggakan warga Jakarta, serta bisa naik kelas,” ungkapnya.
Sekedar informasi, Bank DKI masih berada pada kategori KBMI 2, dengan total aset per akhir kuartal I/2025 sebesar Rp78,39 triliun.
Angka tersebut tumbuh tipis 0,28% secara tahunan (YoY) dibandingkan Rp78,17 triliun pada 31 Maret 2024.
(Taufik Fajar)