JAKARTA – Sinyal perpanjangan bantuan sosial (bansos) 2025 semakin menguat. Dari rencana penambahan nilai bansos sampai kabar akan ada lagi paket ketiga stimulus ekonomi di tahun ini.
Presiden Prabowo Subianto akan memberikan penebalan bantuan sosial (bansos) kepada 18 juta lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kemudian, pemerintah juga akan memberikan paket stimulus ekonomi kepada masyarakat pada kuartal III-2025. Kini program tersebut masih dalam tahap perencanaan serta akan dilanjutkan pada kuartal III-2025 dengan tujuan menjaga potensi pertumbuhan ekonomi.
Berikut fakta-fakta menarik terkait bansos yang kemungkinan diperpanjang dan ditambah lagi pada kuartal III-2025, Minggu (27/7/2025):
“Untuk bansos tidak ada yang dikurangi, bahkan Presiden memberikan penebalan bansos kepada 18 juta lebih KPM,” ujar Mensos Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan akan ada penebalan bansos yang dilakukan khusus untuk Juni dan Juli 2025. KPM yang biasanya menerima Rp600 ribu akan mendapatkan dukungan tambahan sebesar Rp200 ribu untuk 2 bulan.
“Artinya, 18 juta lebih KPM menerima Rp1 juta di triwulan kedua,” ujarnya.
Meski demikian, Mensos menjelaskan bahwa pencoretan bansos akan dilakukan jika KPM dinilai telah naik kelas, yaitu hidup lebih sejahtera, berdaya, dan mandiri. Selanjutnya, akan dialihkan kepada yang berhak di desil 1 hingga desil 4 DTSEN.
Namun, jika ada yang merasa keberatan soal bansos, dirinya mempersilakan untuk melapor dengan melampirkan data-data lengkap.
“Kami mohon kalau ada keberatan itu juga melampirkan bukti-bukti yang cukup agar kita bisa menindaklanjuti,” katanya.
Gus Ipul mengatakan aduan dan data yang diterima Kemensos nantinya akan diverifikasi dan divalidasi. Badan Pusat Statistik (BPS) akan menjadi pihak terakhir yang memvalidasi data tersebut.
“Kami akan membantu pemutakhiran lewat sumber daya yang kami miliki,” pungkasnya.
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menyampaikan bahwa kini pemerintah tengah menyelesaikan beberapa kebijakan terkait lanjutan dari stimulus pada periode Juni–Juli 2025.
“Lagi disusun (paket stimulus), minggu ini kemungkinan akan difinalkan,” ujar Haryo.
Meskipun demikian, Haryo belum menyampaikan sepenuhnya insentif seperti apa yang akan diberikan. Ia menyinggung bahwa stimulus sebelumnya masih dalam tahap evaluasi, sementara kebijakan baru ini disusun dengan mengutamakan program-program prioritas.
“Kalau insentif baru atau stimulus baru belum ada, cuma program-program prioritas ini yang perlu didorong. Sama government spending yang kemarin masih kurang ya, masih kurang besar, seperti untuk makan bergizi gratis dan perumahan, termasuk KUR (Kredit Usaha Rakyat) perumahan,” jelasnya.
Sampai saat ini, paket stimulus ekonomi yang kedua masih berlangsung. Di antaranya diskon tarif tol dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada pekerja.
(Feby Novalius)