Pihaknya menyebut sebagian besar peralatan operasional terminal peti kemas seperti derek peti kemas di dermaga (quay container crane) dan derek peti kemas di lapangan penumpukan (rubber tyred gantry crane) sudah dikonversi menggunakan tenaga listrik.
Program transformasi yang dijalankan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas tidak hanya menyentuh aspek operasional yang menjadikan produktivitas terminal meningkat. Akan tetapi juga menyentuh aspek lingkungan dan juga sumber daya manusia yang ada di setiap terminal.
“Penataan tidak hanya dilakukan di dalam area terminal peti kemas, namun juga dilakukan di area pemukiman di luar terminal seperti penataan kampung, desa binaan, pemberian bantuan pengolahan sampah, dan hal positif lainnya,” ucapnya.
Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Balikpapan Firman Tola yang hadir dalam penanaman pohon di Kaltim Kariangau Terminal (KKT) mengatakan aksi penanaman pohon sebagai langkah untuk mempercantik lingkungan dan memberikan udara bersih.
Firman berharap terminal peti kemas dapat menjadi tempat bekerja yang nyaman dan sehat bagi semua pihak yang berkepentingan. Dia juga menyebut setiap pihak perlu ikut menjaga lingkungan terminal yang menjadi rumah bersama.