5 Fakta 44 Ribu Pekerja Sudah Kena PHK, Pegawai Shell Terancam Menyusul Akibat Stok BBM Kosong

Feby Novalius, Jurnalis
Minggu 21 September 2025 09:03 WIB
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia masih terjadi. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia masih terjadi. Bahkan, akan terjadi PHK massal karena imbas stok BBM kosong yang terjadi di seluruh SPBU.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat sepanjang Januari hingga Agustus 2025, terdapat total 44.333 tenaga kerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Berikut fakta-fakta yang dirangkum Okezone.com terkait PHK di Indonesia, Minggu (20/9/2025):

1. Jumlah PHK di Agustus 2025

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepanjang Agustus 2025. Tercatat ada 830 orang yang terkena PHK di bulan tersebut.

2. PHK Terbanyak Terjadi di Provinsi Ini

Mengutip informasi dari satudata.kemnaker, tenaga kerja yang terkena PHK paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu sekitar 29,07% dari total tenaga kerja ter-PHK yang dilaporkan.

Jumlah pekerja yang terkena PHK di Agustus menurun bila dibandingkan Juli 2025, yakni sebanyak 1.118 orang.

Selain Jawa Barat, PHK terbanyak terjadi di Sulawesi Selatan sebanyak 113 orang, Kalimantan Timur sebanyak 100 pekerja, dan Kalimantan Barat sebanyak 51 tenaga kerja yang terkena PHK.

3. Total PHK hingga Agustus 2025

Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, tercatat total 44.333 tenaga kerja mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Rinciannya sebagai berikut:

Januari 2025: 9.497 orang

Februari 2025: 17.796 orang

Maret 2025: 4.987 orang

April 2025: 3.794 orang

Mei 2025: 4.702 orang

Juni 2025: 1.609 orang

Juli 2025: 1.118 orang

Agustus 2025: 830 orang

 

4. PHK Pegawai Shell

Karyawan Shell dihantui Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal akibat stok BBM kosong yang terjadi di seluruh SPBU Shell. Kekosongan stok BBM ini terjadi sejak akhir Agustus 2025.

Di salah satu SPBU Shell yang terletak di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, stok BBM disebut telah menipis sejak akhir Agustus 2025. Menurut pengakuan salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya, saat ini SPBU tersebut hanya menjual BBM jenis diesel. Produk BBM lainnya seperti Shell Super dan V-Power sudah tidak tersedia selama hampir satu bulan terakhir.

“Bengkel sama minimarket saja yang masih hidup. Dari sebulan lalu, akhir Agustus stok sudah kosong, cuma jual diesel,” ujarnya kepada Okezone.

Ia juga menyampaikan kekhawatiran bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, operasional unit usaha pendukung seperti minimarket dan bengkel pun bisa terdampak.

“Khawatir kalau BBM enggak ada, otomatis minimarket dan bengkel juga bisa terdampak. Karena Shell kan memang utamanya jual BBM. Kalau stok enggak ada, otomatis bengkel sama minimarket bakal sepi. Soalnya kita juga kan ditarget,” tambahnya.

Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya, SPBU tersebut telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sebagian besar karyawan akibat penurunan aktivitas operasional. Kini, hanya beberapa staf yang masih dipertahankan untuk menjaga operasional terbatas.

"Banyak karyawan di Shell Lenteng Agung yang kena *lay off*. Ada 20 orang yang kena *lay off* per tanggal 1 September. Sekarang sisa kasir satu orang untuk operator," ucapnya.

Ia berharap agar persoalan distribusi dan pasokan BBM swasta segera bisa diselesaikan agar operasional SPBU kembali normal.

“Harapannya sih semoga Shell cepat membaik, stok ada lagi semua,” tutupnya.

5. Shell Sesuaikan Jam Kerja Pegawai

President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menyampaikan bahwa pihaknya melakukan penyesuaian kegiatan operasional di SPBU menyusul kesulitan mendapatkan pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan stasiun milik perusahaan swasta tersebut.

"Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap," ucap Ingrid saat dikonfirmasi.

Penyesuaian kegiatan operasional SPBU tersebut meliputi penyesuaian jam kerja, penyesuaian jumlah hari kerja, hingga merumahkan karyawan.

Pernyataan tersebut disampaikan Ingrid terkait sejumlah karyawan SPBU yang dirumahkan karena ketidaktersediaan pasokan produk BBM jenis bensin.

Terkait kabar tutupnya sejumlah SPBU Shell, Ingrid menyampaikan bahwa SPBU Shell tetap melayani masyarakat dengan produk BBM yang tersedia, yakni Shell V-Power Diesel. Selain itu, SPBU Shell juga masih melayani Shell Recharge, bengkel, Shell Select, dan pelumas Shell.

"Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap," ucapnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya