JAKARTA - Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah membuka Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) 2025 di Universitas Indonesia pada Kamis, 18 September 2025 kemarin.
Kementerian Perdagangan memilih kampus sebagai tempat pembukaan gelaran Bulan Literasi PBK 2025 bertujuan agar menyasar generasi muda untuk lebih paham tentang perdagangan berjangka komoditas.
Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan bagi masyarakat melalui literasi perdagangan berjangka komoditi yang efektif dan komprehensif.
"Jadi bulan literasi PBK 2025 juga bertujuan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan transaksi serta mengurangi aduan dan perselisihan pada bidang perdagangan berjangka komoditi," kata Tirta.
Berdasarkan data Bappebti, nilai transaksi PBK pada periode Januari-Juli 2025 mencapai Rp25.964 triliun dengan volume mencapai 8,17 juta lot, yang masing-masing meningkat 50,9% *year on year* (YoY) dan 5,4% YoY.
Sementara itu, *Founder* & CMO IndoGold, Indra, menyatakan keterlibatan mereka pada Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) 2025 merupakan perwujudan komitmen untuk mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat di tengah meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap investasi.
“Sebagai Pedagang Fisik Emas Digital berizin Bappebti, kami percaya bahwa pemahaman yang baik tentang regulasi dan instrumen investasi akan membantu masyarakat berinvestasi dengan lebih aman dan bijak,” tuturnya.
Dia juga menyatakan bahwa pihaknya langsung memberikan pemahaman mengenai cara berinvestasi emas fisik digital secara aman, legal, dan transparan kepada para Mahasiswa. Hal ini untuk mengenal lebih dekat ekosistem perdagangan emas fisik digital dan berbagai produk IndoGold.
“Kami berharap kegiatan ini akan meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, soal keamanan bertransaksi emas digital. Meski beli digital, emas fisiknya ada. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu takut akan keberadaan emas yang mereka miliki,” pungkasnya.
(Taufik Fajar)