Purbaya juga menyebut langkah ini sebagai koreksi kebijakan sebelumnya yang menyebabkan dana pemerintah terlambat dibelanjakan dan mengganggu sistem perekonomian. Ia menilai kebijakan memindahkan dana ini justru yang seharusnya dilakukan.
Meskipun menyadari risiko, Purbaya menegaskan kembali bahwa potensi korupsi selalu ada di mana-mana. Ia pun berencana melakukan pengawasan internal.
"Saya kan pengawas Danantara, Saya mau datangin banknya apa," katanya.
Menanggapi kasus kredit fiktif di BPR, Purbaya, yang sebelumnya menjabat di LPS, mengakui bahwa masalah utama BPR yang bangkrut bukan karena ekonomi yang buruk, melainkan karena pencurian oleh manajemen.
"Dari sekian puluh bank yang jatuh, ya itu," jelasnya.
Dengan demikian, Purbaya berjanji akan terus mengejar pelaku hingga ke tingkat pejabat daerah untuk memastikan mereka bertanggung jawab.
 
(Dani Jumadil Akhir)