JAKARTA – Operator SPBU swasta sepakat membeli BBM melalui PT Pertamina (Persero). Namun, produk yang dibeli berupa bahan bakar murni (base fuel), bukan BBM siap jual.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, kesepakatan kontrak pembelian yang dilakukan berupa bahan bakar murni (base fuel), alias yang belum diolah menjadi BBM siap jual. Artinya, bahan bakar yang dibeli SPBU swasta nanti bisa sesuai dengan spesifikasi masing-masing operator.
Bahan bakar tersebut dibeli PT Pertamina dari kuota impor yang masih tersedia. Bahan bakar yang belum diolah tersebut langsung dikirim ke tanki penyimpanan milik SPBU swasta untuk diolah sebelum dijual ke masyarakat.
"Dipastikan, bahwa karena pasokan Pertamina yang sekarang sudah dicampur, jadi kemungkinan besar impornya impor baru. Jangan tanya dari mana, yang penting 7 hari barang sudah isi," ujarnya.
Bahlil memastikan bahan bakar murni itu akan tiba di Indonesia ke tanki milik SPBU swasta sekitar 7 hari mendatang. Sebab, mulai hari ini Jumat, 19 September, kontrak pembelian tersebut telah disepakati.
"Kalau ditanya mulai kapan berjalan, mulai hari ini sudah berjalan, nanti dilanjutkan dengan rapat teknis. Insyaallah paling lambat 7 hari barang sudah masuk ke Indonesia," kata Bahlil.
Ia mengatakan, kebijakan ini tidak akan mengganggu ketersediaan cadangan stok BBM milik Pertamina. Mengingat skema pengadaan untuk menambah pasokan BBM swasta dipenuhi lewat impor baru, bukan membeli stok Pertamina.
"Saya pastikan bahwa stok cadangan BBM itu 18-21 hari clear, jadi gak perlu ada rasa keraguan atau apa, cuman memang SPBU swasta cadangannya menipis," kata Bahlil.
Untuk menjamin kualitas minyak yang dibeli, pihak operator swasta juga meminta agar ada peran pihak surveyor yang melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum minyak mentah dikirim ke tanki atau penampungan minyak milik SPBU swasta.
"Sekalipun Pemerintah memberikan tugas ke Pertamina, tetapi kita juga ingin harus fair. Tidak boleh ada yang dirugikan, kita pengen sama-sama cengli," pungkasnya.
(Feby Novalius)