Impor BBM oleh SPBU Swasta Tak Akan Mengancam Posisi Pertamina

JAKARTA – Komisi XII DPR RI meminta pemerintah membuka keran impor Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) asing. Pasalnya, SPBU asing tidak akan menjadi pesaing perusahaan minyak milik negara.

Anggota Komisi XII DPR RI, Eddy Soeparno, mengatakan pembukaan keran impor BBM untuk SPBU asing akan menciptakan iklim usaha yang kompetitif dan terbuka. Bahkan, pembukaan keran impor BBM ini akan menarik perusahaan migas asing berinvestasi di sektor retail tanah air.

"Tetap saja dibuka seluas-luasnya bagi pengelola SPBU asing untuk bisa mengimpor kebutuhan yang diperlukan untuk penjualan SPBU," kata Eddy, Sabtu (20/9/2025).

Apalagi, jumlah SPBU asing di tanah air tidak banyak.

"Dari total sekitar 7.800 SPBU, mereka hanya sekitar 450-500 saja," ucap Wakil Ketua Umum PAN ini.

Di sisi lain, Eddy mengatakan, SPBU asing tidak menjual BBM bersubsidi. Dengan begitu, ia meyakini keberadaan SPBU asing tidak akan menjadi pesaing Pertamina di tanah air.

"Jadi, SPBU asing tidak akan menjadi pesaing Pertamina dan hanya menjual BBM non-subsidi saja. Sehingga dari aspek persaingan usaha, mereka hanya bersaing di antara mereka sendiri," ucap Eddy.

"Jadi tidak ada persaingan dengan Pertamina, tetapi memberikan opsi dan layanan yang berbeda kepada konsumen," tambahnya.

Dengan hadirnya SPBU asing, Eddy menilai negara memberikan alternatif SPBU untuk masyarakat. "Jadi, saya kira ke depannya tetap saja diberlakukan impor yang bebas oleh para pengelola SPBU asing tersebut," pungkasnya.

(Feby Novalius)