JAKARTA - Pemerintah memberikan tambahan stimulus ekonomi dalam paket 8+4+5. Salah satu yang akan diberikan adalah bantuan sosial (bansos) berupa 2 liter minyak goreng Minyakita.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa sebenarnya dirinya siap untuk memberikan bansos minyak goreng sebanyak 5 liter. Namun dengan kesepakatan bersama Banggar DPR RI, diputuskan tambahan stimulus tersebut menjadi 2 liter minyak goreng.
Purbaya pun menceritakan proses penambahan paket stimulus ekonomi tersebut. Ketika itu Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah meminta adanya tambahan bansos pangan selain beras, berupa minyak goreng.
"Pemerintah mengusulkan masing-masing bulan satu liter tadinya. Pak Said (Ketua Banggar) minta dua. Kenapa dua? ya udah lima aja sekalian," ungkap Purbaya di Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (23/9/2025).
Setelah itu, kata Purbaya, Ketua Banggar dengan segala perhitungan matang, memutuskan supaya bansos minyak goreng diberikan hanya 2 liter saja.
"Yang nggak berani Pak Said. Jadi jangan salahkan saya, Pak Said minta dua ya udah saya kasih dua," ujarnya.
Di hadapan anggota DPR, Purbaya meyakinkan bahwa pemerintah masih memiliki anggaran yang besar. Apalagi bila ada anggaran-anggaran yang tak terserap, dapat diperuntukkan menjadi bantuan sosial.
"Pasti kan banyak tuh anggaran-anggaran tidak terserap, daripada nongkrong di sana, di BI atau di rekening pemerintah. Saya bagikan ke masyarakat dalam bentuk subsidi tadi," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Purbaya, bila penyaluran bansos minyak goreng selama dua bulan ke depan terasa masih kurang, pemerintah siap menambahkan atau melanjutkannya lagi. Adapun bansos pangan akan mulai disalurkan di Oktober dan November 2025.
"Kalau masih kurang kita tambahkan lagi. Jadi bapak (Ketua Banggar) tidak usah takut, yang takut Pak Said rupanya dikasih lima, mintanya turun ke dua. Menurut saya aneh, kan saya yang punya uang, harusnya dia oke," ujarnya.
Kendati demikian, Purbaya mensyukuri bahwa DPR dan Banggar masih sangat hati-hati dalam mengoreksi keputusan pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan. Dirinya pun berharap Banggar untuk selalu mengontrol penggunaan anggaran pemerintah.
"Pak Said hati-hati sekali dan saya terima kasih sekali atas dukungannya, sehingga saya tidak terlalu koboi banget gitu pak, sehingga kita jaga kesinambungan fiskal kita. Ini masukan baik dari DPR dan Banggar, ada kontrol dari Banggar sehingga kami tidak semena-mena menggunakan anggaran kami. Saya berharap ke depan DPR atau Banggar beri masukan dan tolong dimonitor penyerapan anggaran kami, kalau kebanyakan nganggur tolong dikasih tahu lagi pak," ujarnya.
(Feby Novalius)