Indonesia-Brasil Tegaskan Komitmen Jaga Hutan Tropis Dunia

Feby Novalius, Jurnalis
Kamis 25 September 2025 20:58 WIB
Presiden Prabowo Bersama Para Menteri (Foto: Humas Menko Pangan)
Share :

JAKARTA - Indonesia unjuk gigi di Sidang Umum PBB dan World Economic Forum (WEF) di New York, AS. Kehadiran delegasi yang dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto menunjukkan bahwa Indonesia kini tak lagi sekadar hadir sebagai partisipan di forum global, melainkan sebagai pemain utama yang menawarkan solusi.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan global. Pidato Prabowo sangat kuat dan visioner, mencakup isu perdamaian, perubahan iklim, hingga yang paling krusial: krisis pangan.

Lumbung Pangan Nasional Menuju Lumbung Pangan Dunia

Prabowo tak hanya bicara janji. Ia membeberkan pencapaian gemilang Indonesia dalam program swasembada pangan. Tahun ini, Indonesia mencatat rekor produksi beras dan cadangan gabah tertinggi dalam sejarah.

Fakta ini menjadi bukti nyata keberhasilan program yang bertujuan mengamankan kedaulatan pangan nasional.

Lebih dari itu, keberhasilan ini membawa optimisme bahwa Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dalam beberapa tahun mendatang. Prabowo bahkan menyebut Indonesia sudah mulai mengekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk Palestina. Ini menunjukkan bahwa ketersediaan pangan bukan hanya urusan dagang, tetapi juga alat diplomasi kemanusiaan yang kuat.

 

Jurus Jitu Indonesia untuk Iklim dan Lingkungan

Selain isu pangan, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan juga membawa misi penting lainnya di World Economic Forum (WEF). Dalam forum ini, Zulhas menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong investasi hijau dan memperkuat ekonomi sirkular, khususnya di sektor pangan dan pengelolaan limbah plastik.

"Pesan yang disampaikan jelas: Indonesia siap menjadi pilar masa depan yang berkelanjutan, dan menawarkan diri sebagai lahan subur bagi para investor yang peduli lingkungan," ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Langkah konkret lainnya terlihat saat Zulhas menyambut baik inisiatif Brasil untuk membentuk Tropical Forest Financing Facility (TFFF). Forum yang juga dihadiri Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres itu menjadi ajang Indonesia menegaskan tanggung jawab moralnya dalam menjaga hutan tropis.

TFFF dinilai sebagai jurus jitu untuk menjembatani kesenjangan pendanaan konservasi melalui skema blended finance atau pembiayaan campuran.

“Hutan tropis adalah penopang utama ketahanan iklim global, pusat keanekaragaman hayati, sekaligus sumber penghidupan bagi jutaan masyarakat,” ujar Zulhas dalam forum internasional yang turut dihadiri Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.

Lebih lanjut, Zulhas menekankan bahwa tanggung jawab melindungi hutan tropis bukan hanya milik negara-negara yang memiliki hutan, melainkan merupakan kewajiban moral bersama seluruh komunitas global. Dirinya mengakui tantangan terbesar dalam upaya pelestarian hutan adalah keterbatasan dan ketidakpastian pembiayaan.

Oleh karena itu, inisiatif TFFF disambut baik untuk menjawab kesenjangan pendanaan konservasi, restorasi ekosistem, serta pemberdayaan masyarakat adat dan lokal.

"Indonesia menyambut baik pendekatan inovatif TFFF, yang mampu memobilisasi sumber daya publik dan swasta melalui skema pembiayaan campuran atau blended finance. Dengan menyelaraskan insentif ekonomi dan tujuan lingkungan, TFFF membuka peluang baru untuk mengintegrasikan konservasi dengan pembangunan," tegas Menko Zulhas.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya