Terungkap! Ini Biang Kerok Macet Horor di Jakarta

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Jum'at 26 September 2025 07:47 WIB
Jakarta macet parah imbas penutupan 7 Gerbang Tol (GT) Dalam Kota dalam rangka renovasi . (Foto :Okezone.com/MPI)
Share :

JAKARTA - Jakarta macet parah imbas penutupan 7 Gerbang Tol (GT) Dalam Kota dalam rangka renovasi pasca dibakar massa beberapa waktu lalu.

Kamis malam, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto mengalami kemacetan dari arah Slipi menuju Mampang, tepat di sekitar Putaran Semanggi. Sedangkan di arah sebaliknya, dari Mampang menuju Slipi terpantau padat.

Menurut Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan Achmad Purwantono, setidaknya ada 2 juta kendaraan per hari yang bertransaksi di 7 gerbang tol tersebut. Sehingga ketika penutupan dilakukan, maka praktis kendaraan-kendaraan itu tidak bisa terlayani dan memenuhi jalanan kota.

"Jadi penjelasan kami adalah, gerbang tol ini adalah gerbang yang tidak bisa dihindari. Selalu dilewati oleh lebih dari 2 juta masyarakat yang melintas di 7 gerbang tol ini," ujarnya.

Rivan menjelaskan, 7 gerbang tol yang dibakar massa aksi pada akhir Agustus lalu membuat Jasa Marga melakukan rekonstruksi ulang. Sehingga diperlukan pekerjaan berat sampai pada penutupan akses agar pekerjaan dapat fokus dan dengan cepat kembali berfungsi.

"Memang sebelumnya kita lakukan (perbaikan) di malam hari, jadi hanya malam sampai pagi hari. Tetapi pada konstruksi besar, tidak mungkin dilakukan penghentian. Sehingga muncul penutupan sementara," tambahnya.

Ia menyebut kondisi kemacetan juga diperparah dengan jam pulang kerja. Sebab gerbang tol yang sebelumnya masih beroperasi sebagian karena pekerjaan konstruksi dilakukan malam ke pagi, saat ini dilakukan menerus.

 

Adapun 7 Gerbang Tol yang rusak imbas kerusuhan yaitu, GT Senayan arah Grogol, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2 arah Cawang, GT Pejompongan, GT Slipi 1, GT Slipi 2, dan GT Kuningan 1.

Rivan menjelaskan, perbaikan gerbang tol yang rusak itu menggunakan kas perusahaan dengan anggaran yang disiapkan tembus Rp80 miliar. Mengingat beberapa gerbang tol mengalami kerusakan cukup serius, seperti GT Pejompongan yang hangus dibakar massa.

"Terkait dengan fisik memang membutuhkan waktu. Tadi juga Pak Menteri PU juga memberikan arahan, yang paling penting adalah bahwa kondisi fisik bersih, dan tidak mengganggu keselamatan pengguna jalan," pungkasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya