Ketegangan geopolitik juga menjadi pemicu. Meskipun di Timur Tengah terjadi gencatan senjata, konflik di Eropa terus memanas seiring permintaan rudal oleh Ukraina kepada Prancis untuk menghadapi serangan Rusia. Selain itu, kondisi politik di Prancis dan Jepang juga tidak pasti.
Di Jepang, Perdana Menteri berfokus melegalkan kripto, yang kemungkinan berlawanan dengan Bank of Japan (BOJ) yang mempertahankan suku bunga rendah (anti-kenaikan suku bunga), sehingga membuat indeks dolar melemah dan emas menguat.
Sejalan dengan penguatan harga emas dunia, harga logam mulia di pasar domestik juga diproyeksikan mengalami kenaikan tajam.
"Pada saat harga emas dunia naik, logam mulia pun juga naik," kata Ibrahim.
Ibrahim menargetkan harga logam mulia pada minggu ini kemungkinan besar akan menyentuh level Rp 2.100.000 hingga Rp 2.350.000. Target dalam bulan ini (Oktober) bahkan diprediksi mencapai Rp 2.500.000.
(Feby Novalius)