Purbaya Tolak Danai Family Office Usulan Luhut Pakai APBN: Bangun Saja Sendiri!

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Selasa 14 Oktober 2025 12:27 WIB
Purbaya Tolak Danai Family Office Usulan Luhut Pakai APBN: Bangun Saja Sendiri! (Foto: Kemenkeu)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak mendanai pembangunan family office usulan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di Bali pakai APBN.

Purbaya menegaskan, tidak akan mengalihkan anggaran untuk proyek pembangunan family office yang dikabarkan tengah digodok oleh DEN bersama Kementerian Keuangan. Purbaya mengaku sudah mendengar pembahasan soal family office sejak lama, namun memilih untuk tidak terlibat lebih jauh.

“Oh, saya udah denger lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun aja sendiri. Saya anggarannya enggak akan alihkan ke sana. Saya fokus,” ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Senin (13/10/2025).

Menurutnya, fokus utama Kementerian Keuangan saat ini adalah memastikan pengelolaan anggaran berjalan secara efisien dan tepat sasaran. “Kalau kasih anggaran yang tepat, nanti pasti pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran, dan enggak ada yang bocor. Itu aja,” tegasnya.

Ketika ditanya apakah dirinya memberikan masukan terkait rencana tersebut, Purbaya menampik. “Enggak, kalau mau saya doian lah,” katanya sembari tersenyum.

 

Lebih lanjut, Purbaya mengaku belum memahami secara mendalam konsep family office yang dimaksud, meskipun Ketua DEN kerap menyinggung hal itu dalam beberapa kesempatan.

“Saya belum terlalu ngerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN (Luhut) sering bicara, tapi saya nggak pernah lihat. Jadi, saya enggak bisa jawab,” ujarnya.

Sebagai informasi, family office merujuk pada entitas pengelola kekayaan pribadi atau keluarga konglomerat yang kerap diasosiasikan dengan negara-negara surga pajak, seperti Singapura dan Hong Kong.

Wacana pembentukan family office di Indonesia, khususnya di Bali, belakangan mencuat dan disebut menjadi bagian dari rencana DEN untuk menarik investasi dari kalangan ultra high net worth individual (UHNWI).


 

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya