JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan sebagian permasalahan pada sistem administrasi perpajakan nasional atau Coretax telah berhasil diselesaikan.
Menurutnya, sejumlah lapisan sistem telah diperbaiki, terutama yang berada di permukaan.
“Jadi Coretax itu ada beberapa layer yang bisa kita perbaiki. Untuk software yang bisa dikendalikan langsung oleh tenaga dari Indonesia, sudah kita perbaiki,” ujar Menkeu Purbaya dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantornya pada Jumat (24/10/2025).
Dia memaparkan bahwa di lapisan atas, permasalahan seperti time out, gagal login, hingga gangguan akses telah diselesaikan dengan melakukan perbaikan pada jalur koneksi telekomunikasi.
Sementara pada lapisan tengah, isu seperti session error, halaman blank, dan security overkill berhasil diatasi melalui perbaikan manajemen session dan cookie, serta penerapan CDN (Content Delivery Network) dan application firewall.
Purbaya menjelaskan, beberapa bagian sistem masih sulit dilakukan perbaikan karena berada di bawah kendali pihak LG, selaku rekanan pengembang sistem. Menurutnya, tim perbaikan baru bisa mengakses layer tersebut pada Desember mendatang.
“Masih ada bagian-bagian yang terikat kontrak dengan pihak LG. Kita belum dikasih akses karena mereka masih ngerjakan itu. Baru Desember nanti dikasih ke kita,” katanya.
Meski begitu, Menkeu Purbaya menegaskan bahwa tingkat keamanan Coretax saat ini sudah meningkat drastis. Ia mengklaim Cybersecurity yang semula memiliki skor 30 dari 100, kini telah naik level menjadi lebih dari 95.
"Ini sekarang security-nya Cortex sudah bagus sekali. Kan dulu saya bilang cybersecurity-nya 30 dari 100, sekarang sudah 95+. Ini cepat sekali membaiknya dalam waktu yang singkat dari D sampai E, jadi A+. Jadi cybersecurity-nya sudah bagus sekali," ungkapnya.
Lebih lanjut ia juga memastikan bahwa potensi kebocoran data seperti yang sempat terjadi sebelumnya kini telah tertutup rapat. Menurutnya, sekarang ini hampir pasti tidak akan terjadi kebocoran data lagi.
"Kita sudah panggil hacker kita yang jago-jago. Orang Indonesia ya, bukan asing. Anda jangan kira loh, orang Indonesia itu hackernya jago-jago banget. Di dunia juga ditakutin rupanya. Saya panggil yang ranking-ranking dunia itu yang jagoan," tambahnya.
(Taufik Fajar)