Kadin Soroti Kualitas Bibit yang Mengganjal Ketahanan Pangan

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Jum'at 07 November 2025 21:32 WIB
Kualitas bibit tanaman berpengaruh terhadap produktivitas komoditas pertanian. (Foto: Okezone.com/Setpres)
Share :

JAKARTA - Kadin Indonesia mengungkapkan ketahanan pangan di era pemerintahan Presiden Prabowo masih terganjal kualitas bibit tanaman. Kualitas bibit tanaman berpengaruh terhadap produktivitas komoditas pertanian.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan Kadin Indonesia, Mulyadi Jayabaya, mengatakan kualitas bibit unggul menjadi kunci penting dalam merealisasikan target ketahanan pangan seperti yang dicanangkan pemerintah.

"Kita target tanaman pangan 8 hektare itu 5,2 ton. Tapi sekarang belum bisa sampai 5 ton. Kenapa? Karena kekurangan bibit yang unggul. Kita baru 2-3 ton," ujarnya dalam acara Rakernas Kadin Bidang Perekonomian, Pangan, dan Pengembangan Ekspor di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Ia mencontohkan, untuk komoditas beras, saat ini total luasan lahan pertanian di Indonesia mencapai 10 juta hektare. Jika produktivitas benar seperti yang ditargetkan 5 ton per hektare, maka total produksi beras di Indonesia tembus 50 juta ton. Harusnya total produksi beras sebanyak itu sudah surplus, tapi faktanya Indonesia sendiri masih kekurangan 4 juta ton.

"Berarti kan ini belum maksimal. Tentu ini dari bibit yang tidak unggul. Kita sampaikan kepada pemerintah supaya menyiapkan bibit unggul agar hasilnya maksimal," sambungnya.

Pada kesempatan itu, ia menambahkan tantangan lain untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah soal regulasi dan kemudahan berusaha. Ia menilai proses bisnis di Indonesia masih terlalu banyak regulasi, yang pada akhirnya membuat pelaku usaha menahan diri untuk melakukan ekspansi karena situasi ketidakpastian politik.

"Kita ini terlalu banyak regulasi, yang itu menghambat pertumbuhan ekonomi," sambungnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian Kadin Indonesia, Franky O. Widjaja, berharap kesuksesan Indonesia terhadap komoditas kelapa sawit bisa menular ke komoditas-komoditas pangan lainnya.

"Kita sudah rumuskan juga bagaimana kesuksesan sawit itu, perlu pendampingan melekat, bisa kita duplikasi untuk produk-produk lain. Pendampingan melekat itu agar pengusaha dan koperasi atau masyarakat bisa berjalan bersamaan," kata Franky.

"Jadi misalnya masyarakat itu bisa mendapatkan bibit yang sama, bibit yang bagus, disiplin yang sama, kemudian bisa mendapatkan pinjaman. Juga bisa mendapatkan pasar yang bagus sehingga bisa menjadi sangat sukses," pungkasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya