Meski berpotensi besar, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa di antaranya adalah ketergantungan terhadap bahan baku impor, dominasi produk luar negeri di pasar domestik, akses ekspor yang belum optimal, serta biaya sertifikasi internasional yang relatif tinggi.
Reni menegaskan perlunya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk alat olahraga.
Berdasarkan data Kemenperin tahun 2024, terdapat 36 pelaku usaha alat olahraga yang telah memiliki produk dengan TKDN tinggi, bahkan beberapa mencapai 66%. Produk-produk tersebut meliputi bola futsal, raket, shuttlecock, meja pingpong, hingga bola voli.
Untuk memperkuat daya saing, Reni menekankan perlunya dukungan melalui pelatihan teknis, pendampingan, serta penyaluran bantuan mesin dan peralatan kepada industri kecil dan menengah (IKM) alat olahraga di berbagai daerah.
“Kami berharap produk dalam negeri dapat diakui secara global dan digunakan di ajang profesional,” tandas Reni.
(Feby Novalius)