Sementara PT Pupuk Indonesia (Persero) mengembangkan berbagai inisiatif seperti proyek aforestasi dan reforestasi di Pulau Jawa, produksi soda ash menggunakan CO₂ dari Ammurea Plant di Pupuk Kaltim, serta proyek Carbon Capture and Storage (CCS) dari produksi amonia di Petrokimia Gresik, Pupuk Kujang Cikampek, Aceh, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur.
Di sektor kelistrikan, PT PLN (Persero) juga menandatangani LoI untuk proyek Hydropower Plant di Asahan III dan Jatigede, serta proyek PLTS IKN 50 MWac (Solar PV).
Adapun PT Geo Dipa Energi (Persero) menggarap proyek geotermal di Patuha, dan PT Supreme Energy mengembangkan pembangkit geotermal di Rantau Dedap.
Jeffrey mencatat bahwa tingginya antusiasme dari pemilik dan pengembang proyek menandakan besarnya potensi pasokan kredit karbon dari Indonesia untuk mendukung transisi hijau.
“Ini menandakan tingginya komitmen pelaku untuk mendukung transisi hijau di Indonesia melalui pasar karbon dan menunjukkan besarnya potensi pasokan (supply) kredit karbon dari Indonesia,” jelasnya.
(Feby Novalius)