IHSG Sepekan Turun ke 8.370, Volume Transaksi Nyaris Dua Kali Lipat

Anggie Ariesta, Jurnalis
Sabtu 15 November 2025 08:35 WIB
IHSG melemah tipis 0,29% atau menutup perdagangan pekan ini di level 8.370. (Foto: Okezone.com/MPI)
Share :

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham selama periode 10 hingga 14 November 2025 menunjukkan aktivitas yang tinggi, meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah. IHSG melemah tipis 0,29% atau menutup perdagangan pekan ini di level 8.370,436, turun dari pekan sebelumnya pada level 8.394,590.

Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad menyatakan bahwa pelemahan indeks kontras dengan lonjakan signifikan pada aktivitas perdagangan harian.

"Perubahan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yaitu sebesar 0,29% dengan ditutup pada level 8.370,436 dari posisi 8.394,590 pada pekan lalu," kata Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (15/11/2025).

Meskipun IHSG tercatat mengalami pelemahan tipis pada pekan ini, aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia justru menunjukkan tren positif yang sangat signifikan, mengindikasikan likuiditas dan minat pasar yang kuat. Tiga indikator utama perdagangan mencatatkan lonjakan tajam.

Peningkatan tertinggi terjadi pada Rata-rata Volume Transaksi Harian, yang melonjak hingga 99,35%, mencapai 53,95 miliar lembar saham, hampir dua kali lipat dari volume pekan sebelumnya yang sebesar 27,07 miliar lembar saham.

Kenaikan drastis ini diikuti oleh Rata-rata Nilai Transaksi Harian yang meningkat sebesar 33,04%, mencapai Rp23,34 triliun dari Rp17,54 triliun.

Rata-rata Frekuensi Transaksi Harian juga mengalami kenaikan 24,84%, menjadi 2,7 juta kali transaksi dari 2,16 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Kapitalisasi pasar BEI tercatat stabil pada level Rp15.316 triliun, tidak berubah dari pekan sebelumnya.

Sementara itu, investor asing pada Jumat (14/11) mencatatkan nilai jual bersih (net sell) sebesar Rp73,42 miliar. Secara akumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp34,48 triliun.

Dalam sepekan, BEI mencatatkan penerbitan 4 emisi baru, memperkaya instrumen investasi di pasar modal.

Pekan perdagangan 10 hingga 14 November 2025 diwarnai dengan pencatatan sejumlah instrumen keuangan baru yang berfokus pada inovasi syariah dan pembiayaan sektor riil.

 

Puncaknya pada Senin (10/11), BEI mencatat sejarah dengan pencatatan perdana Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK-EBA Syariah) BRI-MI Jakarta Lingkar Baratsatu. Produk yang merupakan sekuritisasi surat berharga ijarah (hak pendapatan) dari ruas tol JORR W1 ini mendapat peringkat tertinggi, idAAA, dari PEFINDO.

Aktivitas pencatatan berlanjut pada Selasa (11/11), dengan masuknya Obligasi Berkelanjutan V Toyota Astra Financial Services Tahap II Tahun 2025 senilai Rp1 triliun.

Menutup pekan, pada Jumat (14/11), dua instrumen dari PT Pegadaian resmi tercatat, yakni Obligasi Berkelanjutan VI Pegadaian Tahap IV Tahun 2025 senilai Rp3,22 triliun dan Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Pegadaian Tahap III Tahun 2025 senilai Rp1,55 triliun.

Hingga saat ini, total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2025 mencapai 160 emisi dari 75 emiten senilai Rp187,10 triliun.

Di sektor edukasi, BEI dan Kementerian Ekonomi Kreatif menggelar KreatIPO Workshop Go Public di Yogyakarta pada Selasa (11/11). Acara ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh tentang persiapan dan peluang pendanaan di pasar modal bagi para pelaku usaha kreatif, menegaskan komitmen BEI dalam memperluas akses pembiayaan nasional.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya