Febriany menambahkan, tujuan utama perampingan jumlah BUMN ini juga beralasan karena banyak sesama perusahaan negara yang justru berkompetisi. Ia mencontohkan BUMN Karya: satu proyek yang ditender justru diperebutkan oleh banyak perusahaan negara, meski yang kerap dikorbankan dari persaingan tender itu adalah profit margin.
"Banyak bisnis BUMN yang saling kanibal, contoh BUMN Karya. Itu misal ada 7 perusahaan karya, kalau ada tender, 7-7-nya berkompetisi. Turunin harga, sampai tidak ada margin lagi juga tetap diturunin, yang penting dapat kerjaan," pungkasnya.
(Feby Novalius)