1.000 Perusahaan BUMN tapi Setengahnya Merugi

Feby Novalius, Jurnalis
Minggu 16 November 2025 06:05 WIB
Danantara Indonesia mengungkapkan saat ini total ada sekitar 1.000 perusahaan BUMN. (Foto: Okezone.com/BUMN)
Share :

JAKARTA - Danantara Indonesia mengungkapkan saat ini total ada sekitar 1.000 perusahaan BUMN, baik induk usaha, anak usaha, hingga cucu perusahaan. Tapi setengah dari total perusahaan negara itu masih tercatat merugi.

"Anak-anak perusahaan itu, contoh perusahaan telekomunikasi, pekerjaan yang gampang sekalipun bisa diambil oleh 4–5 perusahaan. Jadi margin itu hilang," ujar Managing Director Non-Financial Holding Operasional Danantara, Febriany Eddy.

Ia menambahkan, saat ini yang menjadi salah satu fokus Danantara adalah memangkas jumlah perusahaan BUMN, dari yang sebelumnya berjumlah sekitar 1.000 perusahaan, targetnya hanya ada sekitar 200 perusahaan saja.

"Jadi anak-anak yang tidak ada manfaatnya, atau dulu dibuat dengan decision yang berbeda dari hari ini, mesti kita eliminate," tegasnya.

 

Febriany menambahkan, tujuan utama perampingan jumlah BUMN ini juga beralasan karena banyak sesama perusahaan negara yang justru berkompetisi. Ia mencontohkan BUMN Karya: satu proyek yang ditender justru diperebutkan oleh banyak perusahaan negara, meski yang kerap dikorbankan dari persaingan tender itu adalah profit margin.

"Banyak bisnis BUMN yang saling kanibal, contoh BUMN Karya. Itu misal ada 7 perusahaan karya, kalau ada tender, 7–7-nya berkompetisi. Turunin harga, sampai tidak ada margin lagi juga tetap diturunin, yang penting dapat kerjaan," pungkasnya.

Baca Selengkapnya: Terungkap! Ada Back Actor yang Bikin BUMN sampai 1.000 Perusahaan

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya