Para pedagang juga menolak anggapan bahwa usaha thrifting membunuh UMKM. Rifai menegaskan, thrifting termasuk bagian dari pelaku UMKM dan justru tidak merusak usaha mikro, kecil, dan menengah.
"Sebenarnya bukan thrifting yang membunuh UMKM, tapi pakaian impor dari China yang menguasai hampir 80 persen pangsa pasar di Indonesia," jelas Rifai.
Rifai menambahkan, dia telah berdiskusi dengan para pelaku UMKM terkait keberadaan thrifting, dan tidak ada yang menyatakan keberatan.
"Jadi kami keberatan jika thrifting dijadikan alasan sebagai pembunuh UMKM," tutupnya.
(Feby Novalius)