JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius mengatakan saat ini pihaknya masih mencari berdikusi dengan SPBU swasta terkait pemenuhan stok BBM hingga akhir tahun.
Ia mengaku SPBU swasta seperti Shell, hingga saat ini belum menemukan titik temu terkait rencana penambahan stok BBM yang direkomendasikan Pemerintah dibeli lewat PT Pertamina Patra Niaga. Mengingat kuota impor untuk SPBU swasta telah habis untuk tahun 2025 dan tidak bisa mengimpor sendiri.
"Kita masih kerjasama terus untuk cari solusi. Shell belum update," ujar Simon saat ditemui usai Raker bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (19/11/2025).
Simon menambahkan saat ini SPBU swasta seperti BP telah melakukan pembelian BBM sekitar 200 ribu barel lewat Pertamina hingga bulan November ini. Sementara 2 SPBU swasta seperti Shell dan Vivo hingga saat ini masih belum menemukan titik terang untuk memenuhi pasokannya hingga akhir tahun.
"Kita lihat SPBU swasta, kalau sudah ada yang buka berarti itu sebagian memang sudah (beli lewat PT Pertamina)," sambungnya.
Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merekomendasikan SPBU swasta untuk melakukan impor lewat PT Pertamina untuk memenuhi pasokan hingga akhir tahun. Mengingat SPBU swasta tercatat sudah mulai mengalami kelangkaan pasokan sejak awal Agustus 2025 lalu.
Bahlil menjelaskan PT Pertamina masih memiliki kuota impor yang belum terpakai. Hal ini yang menjadi dasar Pemerintah untuk merekomendasikan SPBU swasta untuk membeli pasokan tambahan BBM lewat PT Pertamina Patra Niaga.