JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyoroti tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global yang penuh tekanan membuat emas kembali menjadi primadona sebagai aset investasi yang paling dicari oleh investor.
Perry menjelaskan, tingginya ketidakpastian ini memicu pergeseran aliran modal global menuju aset yang dianggap paling aman (safe haven).
"Aliran modal global ke komoditas emas dan aset keuangan AS sebagai safe haven asset terus berlanjut," tegas Perry saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (19/11/2025).
Seretnya aliran modal asing yang cenderung beralih ke komoditas emas dan surat berharga atau obligasi pemerintah AS ini menimbulkan tekanan signifikan terhadap mata uang global (termasuk Rupiah) terhadap dolar AS.
"Sehingga mendorong peningkatan harga emas dan penguatan indeks mata uang dolar Amerika Serikat DXY," tegas Perry.
Sebaliknya, Perry mencatat bahwa aliran modal yang masuk ke pasar negara berkembang (emerging market) menjadi lebih terbatas, dan sebagian besar hanya tertuju pada pasar saham.