Penempatan dana ini bertujuan utama menjaga biaya dana tetap rendah. Dampaknya terlihat pada suku bunga deposito tenor enam bulan yang turun signifikan dari 6 persen menjadi 5,2 persen pada September.
“Setelah penempatan tersebut, likuiditas domestik meningkat, terbukti dengan pertumbuhan DPK yang stabil di 11,5 persen dan pertumbuhan kredit yang solid pada Oktober,” ujarnya.
Pemerintah berharap tren penurunan cost of fund ini berlanjut ke penurunan suku bunga kredit tertimbang. Data menunjukkan perbaikan, di mana suku bunga kredit tertimbang per Oktober 2025 berada di 9 persen, turun dari 9,12 persen pada Juli.
Menurut Bendahara Negara itu, dampak penuh dari injeksi likuiditas biasanya membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk terlihat secara menyeluruh.
Purbaya memperkirakan penguatan kredit—terutama kredit investasi yang mulai menunjukkan perbaikan—akan terlihat lebih jelas pada periode Desember hingga Januari, saat transmisi likuiditas bekerja penuh. Kondisi ini dinilai penting untuk mendorong konsumsi dan investasi di tengah tantangan global.
(Feby Novalius)