Trump Minta Harta Karun Mineral Kritis RI, Menko Airlangga: Danantara-AS Mulai Diskusi

Anggie Ariesta, Jurnalis
Sabtu 27 Desember 2025 11:32 WIB
Trump Minta Harta Karun Mineral Kritis RI, Menko Airlangga: Danantara-AS Mulai Diskusi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Hubungan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) memasuki babak baru dengan fokus pada akses mineral kritis. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa implementasi akses sumber daya strategis ini tengah didiskusikan secara intensif sebagai bagian dari perjanjian dagang yang ditargetkan rampung pada Januari 2026.

Kesepakatan ini dijadwalkan akan ditandatangani langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump. Selain soal mineral, perjanjian ini juga memuat penurunan tarif resiprokal bagi Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.

Airlangga menjelaskan, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah mengambil langkah proaktif dengan menjalin komunikasi bersama otoritas ekspor-impor Amerika Serikat.

"Tentu yang critical mineral sudah ada pembicaraan Danantara dengan badan ekspornya di Amerika. Dan juga ada perusahaan Amerika yang sudah berbicara dengan perusahaan critical mineral di Indonesia. Jadi itu akses terhadap critical mineral yang disediakan oleh pemerintah," ujar Airlangga saat ditemui di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2025).

Airlangga menegaskan bahwa kerja sama mineral dengan AS sebenarnya sudah memiliki akar sejarah yang panjang. Dia mencontohkan keberadaan Freeport McMoRan yang telah beroperasi sejak 1967 sebagai penyedia tembaga (copper) utama.

"Nah kita juga sudah memonitor bahwa salah satu critical mineral adalah copper, di mana perusahaan Amerika sudah investasi dari tahun 1967, yaitu Freeport McMorran. Jadi bagi Indonesia, critical mineral dan Amerika itu sesuatu yang sudah dijalankan. Jadi bukan sesuatu yang baru," kata Airlangga.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya