Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PTBA Akuisisi IPC Senilai USD17,85 Juta

Juni Triyanto , Jurnalis-Kamis, 14 Agustus 2008 |12:34 WIB
PTBA Akuisisi IPC Senilai USD17,85 Juta
A
A
A

JAKARTA - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) telah mencapai kesepakatan untuk mengambil alih 51 persen saham perusahaan tambang batu bara PT International Prima Coal (IPC) dengan nilai USD17,85 juta.

Menurut Sekretaris Perusahaan PTBA Eko Budhiwijayanto, akuisisi ini merupakan bagian dari rencana strategis PTBA dalam upaya meningkatkan produksi batu bara perseroan. "Dana akuisisi ini seluruhnya berasal dari kas internal," ujar Eko, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (14/8/2008).

Dengan diakuisisinya IPC, maka perseroan mendapatkan cadangan baru untuk produksi batu bara. Tambang IPC yang berada di wilayah Kalimantan Timur tersebut, memiliki sumber daya batubara sekitar 45 juta ton dengan kualitas 4.800 hingga 6 ribu kcal/kg ADB.

Selain IPC, memiliki konsensi pertambangan (KP) eksploitasi, pengolahan, dan pengangkutan atau penjualan yang berlaku hingga 2016. "Tentunya ini akan memberi kontribusi yang besar bagi perseroan," terang Eko.

Saat ini, tambang IPC tengah dalam tahap eksplorasi. Waktu yang dibutuhkan untuk eksplorasi ini adalah 6-12 bulan. Setelah itu, tambang baru siap untuk diproduksi. "Untuk eksplorasi, saat ini sudah berjalan. Kami harapkan pada semester I-2009 atau awal semester II-2009 tambang sudah mulai bisa berproduksi," jelas Eko.

Selain itu, untuk tahun pertama, perseroan merencanakan produksi sekitar satu juta ton. Setelah itu, akan ditingkatkan hingga mencapai dua juta ton pertahunnya. "Saat ini kami baru menyelesaikan akuisisi. Kami masih mengkalkulasi konstribusi IPC untuk pendapatan perseroan," papar Eko.

Sekadar diketahui, lokasi tambang letaknya berada lima kilometer dengan sungai Sanga-Sanga. Untuk melaluinya, menggunakan tongkang ukuran 300 ft (kurang lebih 7.500 DWT). Jarak yang pendek antara tambang ke dermaga ini memberi keuntungan tersendiri, karena bisa menekan biaya operasi.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement