Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Defisit Anggaran APBN-P 2009 Ditekan Jadi 1,6%

Rani Hardjanti , Jurnalis-Sabtu, 02 Januari 2010 |09:38 WIB
Defisit Anggaran APBN-P 2009 Ditekan Jadi 1,6%
Foto: Corbis.com
A
A
A

JAKARTA - Realisasi defisit anggaran dalam APBN-P 2009 mencapai Rp87,2 triliun (1,6 persen). Jumlah itu jauh lebih rendah dari target awal Rp129,8 triliun (2,4 persen).

Seperti dikutip dalam Laporan Perkembangan Ekonomi Makro dan Realisasi APBN-P 2009, di Jakarta, Sabtu (2/1/2010), terdapat surplus anggaran sekira Rp38 triliun. Hal itu dicapai dari :

A. Pencapaian kinerja APBN-P 2009 tersebut berasal dari realisasi perdapatan negara dan hibah mencapai Rp866,8 triliun atau 0,5 persen di bawah targetnya.

- Realisasi tersebut ditentukan oleh realisasi penerimaan perpajakan yang mencapai Rp866,8 triliun atau 0,5 persen di bawah target. Kondisi tersebut sebagai dampak dari perlambatan kegiatan ekonomi di dalam negeri serta perdagangan luar negeri akibat krisis global, yang sangat mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan.

- Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp224,5 triliun, atau 3,0 persen lebih tinggi dari rencananya.

- Realisasi yang lebih tinggi tersebut terutama ditunjang oleh kenaikan PNBP SDA Non-Migas dan PNBP lainnya.

B. Realisasi belanja negara mencapai Rp954,0 triliun, atau 4,7 persen di bawah pagunya dalam APBN-P 2009. Realisasi belanja negara tersebut berasal dari:


1. Realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp645,4 triliun, atau 6,7 persen  lebih rendah dari rencananya. Realisasi tersebut dipengaruhi oleh :
- Realisasi belanja Kementerian/Lembaga mencapai Rp301,6 triliun atau
sekitar 96 persen dari pagunya. Penyerapan anggaran ini jauh lebih tinggi
dari penyerapan belanja tahun sebelumnya yang kurang dari 90 persen.

- Realisasi subsidi energi (BBM & Listrik) sebesar Rp94,6 triliun, atau
5,4 persen lebih rendah dari targetnya. Rendahnya realisasi subsidi energi
ini terutama berasal dari penghematan subsidi BBM karena realisasi
harga Mean Oil Platts Singapore (MOPS) yang lebih rendah.

- Realisasi subsidi non-energi sebesar Rp64,9 triliun, atau 11,5 persen lebih
tinggi dari targetnya karena pembayaran kekurangan subsidi pajak
BBM tahun-tahun sebelumnya.

2. Realisasi transfer ke Daerah sebesar Rp308,6 triliun, yang tidak jauh dari
targetnya sebesar Rp309,3 triliun.

C. Realisasi pembiayaan anggaran sebesar Rp125,2 triliun utamanya dipengaruhi oleh:

- Realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (neto) sebesar Rp99,4 triliun,
atau sesuai dengan targetnya dalam APBN-P 2009.

- Penarikan pinjaman luar negeri sebesar Rp56,1 triliun, atau 19,1 persen di bawah targetnya karena lebih rendahnya penarikan pinjaman proyek.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement