Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Akuisisi Blok Migas, MTFN Patok Pendapatan Naik 9 Kali lipat

Whisnu Bagus , Jurnalis-Jum'at, 24 September 2010 |17:07 WIB
Akuisisi Blok Migas, MTFN Patok Pendapatan Naik 9 Kali lipat
ilustrasi Foto: Corbis
A
A
A

JAKARTA - Perusahaan investasi, PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN), anak usaha PT Recapital Advisors mematok pertumbuhan pendapatan naik 6-9 kali lipat menjadi Rp180-270 miliar dalam dua tahun mendatang. Hal ini seiring rencana akuisisi 3-4 blok minyak dan gas (migas) dengan nilai sekira Rp56 miliar.

"Dalam satu hingga dua tahun kedepan, kami targetkan pendapatan mencapai USD20 juta hingga USD30 juta," kata Direktur Utama MTFN Seng Hoo Ong saat dihubungi di Jakarta, Jumat (24/9/2010).

Dia mengatakan, perseroan akan mengambil 90 persen kepemilikan saham PT Kutai Etam Petroleum senilai Rp4,50 miliar, 99 persen PT Kencana Surya Perkasa sebesar Rp1,38 miliar, 24 persen PT Mosesa Petroleum Rp2,40 miliar, 99,5persen PT Cahaya Batu Raja Blok Rp41,79 miliar, serta 100 persen Greenstars Assets Limited sejumlah Rp5 miliar. “Rencana tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan,” kata Seng.

Perseroan yang selama ini memiliki bisnis air bersih melalui PT Aetra menyatakan tingkat produksi blok migas tersebut saat ini masih minim. Namun dia berharap, dalam satu atau dua tahun ke depan produksinya akan melesat signifikan. "Saya belum bisa cerita, apalagi produksinya," katanya.

Pada tahun 2009, pendapatan MTFN tercatat hanya Rp28,74 miliar. Dengan akuisisi blok migas tersebut, perseroan mematok pendapatan tumbuh 6-9 kali lipat menjadi USD20-30 juta. Sayangnya Seng enggan mengatakan proyeksi pendapatan perseroan pada tahun ini.

Untuk membiayai akuisisi tersebut lanjut dia, perseroan akan menerbitkan Promissory Notes atau Surat Sanggup senilai Rp120 miliar, dan akan dikeluarkan dalam dua denominasi yakni rupiah dengan imbal hasil (yield) 12,5% dan dollar Amerika Serikat (AS) dengan yield 10% per tahun dengan jangka waktu tiga tahun dan dapat diperpanjang.

Surat sanggup itu rencananya akan diterbitkan setelah seluruh persyaratan dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat telah terpenuhi. Dari Surat Sanggup itu, sebesar Rp55.07 miliar akan diterbitkan sebagai alat bayar untuk pembelian saham-saham perusahaan. Sementara USD5,98 juta dan  Rp6,26 miliar lainnya digunakan untuk pembayaran atas hak tagih kreditur lama pada masing-masing perusahaan tersebut.

Direktur MTFN Budi Prihantoro menambahkan, masuknya MTFN ke bisnis migas ini karena sektor tersebut memiliki prospek yang sangat baik di tahun mendatang. Sayang, Budi enggan mengatakan apakah bisnis yang sudah digeluti oleh MTFN masih akan dipertahankannya. "Saya belum tahu, nanti akan menjadi pembahasan direksi," imbuhnya.

Saat ini MTFN memiliki bisnis usaha antara lain adalah bisnis air bersih yang dikomandani oleh PT Aetra. Selain itu, MTFN juga menggeluti bisnis pembiayaan.

Analis UOB Kay Hian Securities Gema Merdeka Goeryadi menilai, meski dinilai positif langkah perseroan akuisisi ini tidak memberikan dampak yang signifikan. Pasalnya, perusahaan yang menjadi target bukan perusahaan yang besar. “Apalagi kita juga perlu melihat terlebih dahulu cadangan migas yang terkandung didalamnya, banyak atau tidak," jelas katanya. (adn)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement