Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Oktober, Cadangan Devisa RI USD91,799 Miliar

Widi Agustian , Jurnalis-Kamis, 04 November 2010 |13:53 WIB
Oktober, Cadangan Devisa RI USD91,799 Miliar
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan cadangan devisa Indonesia sampai dengan akhir Oktober 2010 mencapai USD91,799 miliar atau setara dengan 6,93 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Biro Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Difi A Johansyah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (4/11/2010).

"Aliran modal asing yang terus meningkat seiring dengan menguatnya keyakinan investor internasional terhadap membaiknya prospek perekonomian domestik menyebabkan surplus pada transaksi modal dan finansial," jelasnya.

Dia juga mengatakan ekspor tetap kuat dan aliran modal asing yang masih tinggi berdampak positif pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Ekspor yang masih tumbuh tinggi mendorong terjadinya surplus pada transaksi berjalan.

Di sisi domestik, Dewan Gubernur menilai bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi masih terus berlanjut didorong oleh konsumsi dan perbaikan investasi. Kuatnya konsumsi dalam negeri didukung oleh berbagai faktor antara lain daya beli yang membaik, dukungan pembiayaan yang meningkat, serta kepercayaan konsumen dan dunia usaha yang membaik.

Sementara itu, perbaikan investasi terus berlanjut sejalan dengan implementasi berbagai kebijakan yang mendukung kegiatan investasi, perbaikan persepsi pasar terhadap perekonomian, dan peningkatan pembiayaan serta penurunan harga impor barang modal.

"Ekspor tetap tumbuh tinggi meskipun sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya didukung oleh masih kuatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang menjadi mitra dagang, khususnya Cina dan India. Selain itu, harga komoditas yang cenderung meningkat juga turut mendukung peningkatan ekspor," tukasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement