JAKARTA - Pemerintah menuding faktor musim hujan berkepanjangan sebagai salah satu penyebab utama lambannya realisasi proyek pemerintah yang menyebabkan penyerapan anggaran tidak maksimal.
"Ini karena musim hujan panjang, jadi ada proyek yang mundur," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat konferensi pers di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/1/2011).
Selain itu, yang menjadi masalah selanjutnya adalah masalah pembebasan lahan. "Banyak proyek yang terhambat pelaksanaanya karena maslaah pembebasan lahan," ungkapnya.
Meski demikian, dirinya mengaku adanya pengematan yang dilakukan Kementerian dan Lembaga (K/L). Agus menegaskan untuk tahun 2011 ini, pemerintah akan berupaya agar proyek-proyek yang direncanakan pada 2011 bisa dimulai lebih awal, sehingga penyerapan yang terjadi bisa merata di tiap kuartal.
"Pencairan APBN diharapkan tiap kuartal, sehingga tidak banyak idle yang berlebih. Kita cukup senang tahun ini, ke depannya diharapkan bisa lebih baik," tutupnya.
Untuk tahun 2010, tahun ini pembiayaan defisit yang terealisasi hanya Rp86 triliun dari target sebesar Rp133,7 triliun sehingga terdapat sisa Rp47 triliun yang menjadi Silpa.
"Hingga akhir 2010 masih terdapat Silpa senilai Rp47 triliun. Ini karena realisasi defisit APBN-P hanya mencapai 0,62 persen atau Rp39,5 triliun," tuntasnya.(adn)
(Rani Hardjanti)