Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

2013, KPC Naikkan Produksi Jadi 70 Jt Metrik Ton

Amir Sarifudin , Jurnalis-Senin, 19 September 2011 |19:24 WIB
2013, KPC Naikkan Produksi Jadi 70 Jt Metrik Ton
Ilustrasi
A
A
A

BALIKPAPAN - PT Kaltim Prima Coal (KPC) menargetkan kapasitas produksi batu baranya mencapai 70 matrik ton pada tahun 2013 mendatang. Saat ini KPC tengah mempersiapkan infrastruktur, SDM dan kesiapan teknis lainya.

"Kita take off 2013 untuk kapasitas produksi 70 juta matrik ton," ungkap CEO KPC Endang Ruchijat usai acara halal bihalal dengan Walikota Balikpapan, Muspida di kantor Pemkot Balikpapan, Senin (19/9/2011).

Menurut Endang, KPC siap untuk menuju kapasitas tapi semua butuh proses dengan menyesuaikan kondisi di lapangan. "Saat ini kapasitas produksi KPC baru mencapai 43 juta matrik ton. Tahun depan 56 juta matrik ton, dan 2013 sekitar 70 juta matrik ton," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Manager Eksternal PT KPC Hasrul Sani mengatakan perusahaanya sudah melengkapai seluruh syarat proses perizinan yang membutuhkan persetujuan pemerintah Kutai Timur, Kalimantan Timur hingga pusat. KPC akan memaksimalkan peningkatan produksi di area konsesi pertambangan batu bara seluas 90 ribu hektare di kabupaten Kutai Timur.

"Lokasi tambang yang sudah dibuka sebanyak 15 ribu hektare dari luasan 90 ribu hektar yang ada termasuk infrastruktur," tambahnya.

Peningkatan kapasitas produksi batu bara yang dilakukan perusahaannya dilakukan secara bertahap. "Saat ini kita persiapkan alatnya (conveyor belt) kita tambah satu, SDM juga, infrastruktur, main power-nya. Peningkatan kapasitas ini otomatis akan menambah jumlah alat yang ada," katanya.

Peningkatan kapasitas ini tentu kata Hasrul juga akan berbanding lurus dengan peningkatan royalti 13,5 persen yang diperoleh pemerintah provinsi dan wilayah produksi batu bara (Kutai Timur). Hasrul mengakui jika APBD 2011 Kabupaten Kutim sebesar Rp2,2 trilyun, sebagian besar berasal dari bagi hasil KPC.

"Ya bisa seperti itu karena peningkatan kapasitas produksi berbanding lurus dengan royalti yang diterima daerah. Tapi saya nggak tahunya jumlah pasti," kata Hasrul.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement