JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini masih akan terimbas oleh tekanan jual.
"Hari ini, peluang pelemahan tipis karena masih ada resiko domestik menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi. Kisarannya Rp9.150-9.170 per USD untuk perdagangan," ungkap analis valuta asing, Rully Nova, saat dihubungi okezone di Jakarta, Kamis (29/3/2012).
Sepanjang perdagangan kemarin, rupiah sempat terpantau melemah namun rupiah mampu menunjukkan kekuatannya di akhir sesi perdagangan. Sementara itu, untuk kondisi eksternal sentimen positif belum banyak berkembang.
Hal tersebut, terbukti dari data rilis ekonomi AS yang belum menunjukkan ada penurunan kepercayaan konsumen di AS. "Jadi memang sentimen positif belum banyak berkembang di pasar. Jadi pelaku pasar masih berhati-hati," katanya lagi.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga masih akan terus melakukan intervensi sehingga rupiah diperkirakan akan berada di level aman yaitu di bawah level Rp9.200 per USD.
Sekadar informasi, pada penutupan perdagangan kemarin, meskipun terdapat beberapa kerusuhan akibat demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia, namun secara umum kondisi keamanan di Indonesia dapat dikatakan baik. Karenanya, kepercayaan investor terhadap nilai tukar rupiah turut menguat.
Menurut kurs tengah BI rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp9.180 per USD dengan range perdagangan harian Rp9.226-Rp9.134 per USD. Menurut Bloomberg, rupiah berada pada Rp9.183 per USD, dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.153-Rp9.217 per USD.
(Martin Bagya Kertiyasa)