Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inflasi Juli Tak Mampu Buat IHSG Menguat

Widi Agustian , Jurnalis-Rabu, 01 Agustus 2012 |16:00 WIB
Inflasi Juli Tak Mampu Buat IHSG Menguat
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Positifnya data inflasi Juli 2012 tidak mampu mengangkat naik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks saham tetap melemah terseret arus negatif indeks regional.

Dalam risetnya, analis Indosurya Asset Management, Reza Priyambada mengatakan, tiap kali penguatan yang terjadi, terutama ketika mendekati area overbought, selalu diikuti dengan aksi profit taking. IHSG membentuk pola big spinning di mana sebelumnya telah membentuk pola black spinning.

Di sisi lain, bursa saham Wall Street sebelumnya berakhir flat cenderung melemah karena pelaku pasar memilih wait and see terkait pertemuan the Fed untuk membahas data-data ekonomi AS. Sehingga memberi imbas negatif pada bursa saham Asia, khususnya IHSG.

Sementara, sentimen positif sebenarnya datang dari angka indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi pada Juli berada di kisaran 0,70 persen dinilai lebih rendah dari estimasi awal turut andil mendorong penguatan rupiah. Inflasi tahun kalender 2,05 persen, dan secara year on year (yoy) 4,56 persen.

Sedangkan untuk inflasi inti pada Juli, berada di kisaran 0,54 persen, serta untuk inflasi inti yoy berada di kisaran 4,28 persen.

IHSG, pada akhir perdagangan Rabu (1/8/2012) melemah 11,87 poin atau 0,29 persen ke 4.130,46. Indeks LQ45 turun 2,28 poin atau 0,32 persen ke 710,49.

Sektor pendukung indeks saham mayoritas bergerak melemah. Sektor keuangan turun 0,6 poin atau 0,11 persen, sektor konsumsi turun 28,6 poin atau 1,8 persen dan sektor manufaktur turun sampai 10,78 poin atau 1,0 persen.

Indeks Asia terpantau bergerak mixed. Hang Seng naik 23,57 poin atau 0,12 persen ke 19.820,38, Nikkei turun 53,21 poin atau 0,61 persen ke 8.641,85 dan Straits Times naik 10,45 poin atau 0,34 persen ke 3.046,85.

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp4,9 triliun, dengan volume sebanyak 4,03 miliar lembar saham. Sebanyak 148 saham melemah, 116 saham menguat dan 107 saham stagnan.

Saham yang bergerak melemah (top losers) antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp4.150 ke Rp52.200, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) turun Rp750 ke Rp21.650 dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp700 ke Rp20.800.

Sementara saham yang bergerak menguat (top gainers) antara lain PT Merck Tbk (MERK) naik Rp1.750 ke Rp146.750, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) naik Rp1.500 ke Rp706.500 dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp1.150.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement