BATU - Para petani di Desa Sumberbrantas, Kota Batu, Jawa Timur menghentikan ekspor kentang ke Singapura sejak sebulan terakhir. Penghentian ekspor sebanyak 52 ton per minggu ini disebabkan produktifitas kentang anjlok dan kualitas kentang merosot selama musim kemarau.
Juru bicara kelompok tani (poktan) Mitra Arjuna, Syamsul Munir, mengatakan, lahan pertanian selama musim kemarau kurang teraliri air dengan baik sementara hujan belum kunjung turun.
"Produksi merosot dan kualitas kentang juga jelek. Karena itu, pengiriman kentang petani kami ke Singapura sementara ini terhenti," kata Syamsul, Rabu (5/9/2012).
Menurutnya, musim kemarau membuat pertanian kurang air mengakibatkan tanaman kentang mudah diserang hama dan ukuran kentang jadi lebih kecil.
Meski menghentikan ekspor kentang ke Singapura, kata Syamsul, para petani masih tertolong dengan pasar lokal dan dikirim ke Jawa Barat. Selain itu, harga kentang di pasar lokal juga naik dari Rp3 ribu per kg menjadi Rp6 ribu per kg.
Data petani anggota Poktan Mitra Arjuna sebanyak 80 petani dengan total luas lahan 125 hektare (ha). Sekali panen biasanya menghasilkan 25 ton-35 ton. "Musim kemarau saat ini hanya sebanyak 15 ton saja," katanya.
(Widi Agustian)