Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Disfungsi Sistem Air Peninggalan Belanda di DKI

Yuni Astutik , Jurnalis-Kamis, 24 Januari 2013 |16:17 WIB
Disfungsi Sistem Air Peninggalan Belanda di DKI
Foto: dok okezone
A
A
A

JAKARTA - Sudah menjadi rahasia umum jika tata air di Jakarta tak lepas dari campur tangan pemerintah Belanda. Bendungan, waduk, pintu air di Jakarta merupakan peninggalan penjajahan Belanda yang masih bisa disaksikan meskipun tidak selengkap dulu.

Bukan tanpa alasan Belanda membangun semua itu untuk Jakarta. VOC pun mengatur pembangunan bednungan serta saluran air. Banyak kanal-kanal yang hingga kini masih bisa kita lihat seperti dibilangan Jakarta Utara.

Namun sayangnya, peninggalan Belanda itu kini mengalami penurunan fungsi. Kegagalan pemeliharaan menjadi salah satu alasan kenapa Jakarta menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

"Beberapa tanggul yang dibuat Belanda sekarang sudah mengalami penurunan fungsi, tidak optimal," kata pengamat perkotaan Yayat Supriatna kepada Okezone, di Jakarta, Kamis (24/1/2013).

Dia menyebut, selain dikellilingi oleh tanggul, waduk serta bendungan, banyak juga pintu air di Jakarta. Sayangnya, lagi-lagi pintu air tersebut banyak yang tidak berfungsi. Bahkan, dari 13 pintu air yang ada, hanya empat yang saat ini berfungsi.

"Tapi ini harus di cek lagi," tegas dia.Terakhir dia menyebut, anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang terlampau minim untuk anggaran air. Sehingga pemeliharaan saluran air tersebut tidak berfungsi.

"Anggaran air kalah dibanding dengan anggaran jalan, jadi tidak bisa untuk memelihara (saluran air)," tandas dia.

(Yuni Astutik)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement