Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Belum Maksimal

JAKARTA - Salah satu penyebab banjir di Jakarta adalah belum efektifnya pengendalian pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH). Selain itu, sistem drainase yang buruk ditambah dengan minimnya kesadaran masyarakat juga menjadi faktor lain.

"Ruang wilayah adalah milik kita, milik generasi mendatang. Jadi harus mengelola ruangan dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya pemerintah, tapi juga masyarakat harus peduli," kata Dirjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Imam S Ernawi seperti dikutip dalam situs resmi Kemen PU, Sabtu (26/1/2013).

Dia menambahkan, pengendalian RTH tersebut jelas tertuang dalam rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota. Pemerintah, lanjut dia, tidak bisa berjalan sendiri mengatasi hal ini. Harus ada kontribusi dari semua pihak.

"Kesadaran masyarakat juga harus selalu diingatkan, karena perubahan perilaku masyarakat ke arah yang tidak peduli pada lingkungan harus secara berkala diubah agar master plan yang sudah direncanakan berjalan sesuai rencana," jelas dia.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Penataan Ruang Kemen PU akan meninjau kembali peraturan daerah (perda) tata ruang untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur).

Kajian ulang ini dilakukan melalui evaluasi atau audit tata ruang yang rutin dilakukan setiap lima tahun sekali. Menurut Direktur Jenderal Penataan Ruang Kemen PU Imam S Ernawi, audit tata ruang tersebut akan melibatkan kerja sama pemerintah daerah terkait.

Adapun berdasarkan data Bappeda DKI Jakarta tahun 2011, jumlah ruang terbuka hijau (RTH) yang dimiliki Kota Jakarta saat ini hanya 9,8 persen dari keseluruhan luas wilayah.

(Yuni Astutik)