JAKARTA - Mekanisme penggunaan sistem non delivery Forward (NDF) di luar negeri akan membuat tekanan pada rupiah. Oleh karena itu, bank sentral diminta melakukan pembicaraan dengan bank sentral di luar negeri yang terkait.
"Memang NDF itu adalah satu mekanisme di pasar di luar negeri yang dapat membuat tekanan pada nilai tukar kita di Indonesia," kata Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo, di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (28/1/2013).
"Bank Indonesia (BI) dan monetary authority di Singapura harus melakukan sebuah pertemuan untuk pembicaraan. "Misalnya tentu merupakan satu alternatif tindak lanjut yang bisa dilakukan," tambah dia.
Menurutnya, sistem NDF tidak bisa diintervensi oleh negara, karena menjadi salah satu transaksi bagi pelaku pasar uang di luar negeri. "Jadi tentu kita enggak bisa mempengaruhi karena itu terjadi di luar negeri," ujar Agus.
Akan tetapi, Indonesia bisa meminta agar rupiah tidak diperdagangkan di luar negeri seperti negara lain yang tidak mengizinkan mata uangnya diperdagangkan di luar negeri.
"Jadi kalau pertanyaan tentang NDF kalau itu memang ada indikasi yang tidak baik bagi nilai tukar di Indonesia tentu sentral bank akan berbicara dengan sentral bank di negara yang bersangkutan," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)