Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Zona Satu Waktu Sudah Gak Laku!"

Fakhri Rezy , Jurnalis-Rabu, 30 Januari 2013 |11:19 WIB
  Gak Laku!"" />
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah berencana menggabungkan tiga zona waktu yang ada di Indonesia. Namun, rencana ini sudah dibatalkan sebelum digulirkan ke masyarakat dan DPR.

"Batal, sudah enggak laku juga. Banyak yang lebih penting," ujar Deputi bidang Infrastruktur dan Pengembangan wilayah Kementerian Perekonomian Luky Eko Wuryanto, di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Luky mengatakan hal tersebut bukan karena kendala teknis. Menurutnya, rencana tersebut dibatalkan, karena pemerintah tidak mampu membuat polemik yang berkepanjangan. "Setahu saya sih begitu (fix stop)," ujar Luky.

Sebelumnya, guna memicu laju pertumbuhan ekonomi, pemerintah berencana menyatukan perbedaan wilayah waktu Indonesia yang saat ini dibagi ke dalam tiga zona waktu. Nantinya, zona bagian Tengah (Wita) akan menjadi patokan. Dengan demikian batas waktu Indonesia dalam internasional akan menjadi Greenwich Mean Time (GMT) +8.

Dasar pemberlakuan zona satu waktu ini di antaranya adalah efisiensi birokrasi dan peningkatan daya saing ekonomi. Menurutnya, dengan adanya satu waktu ini maka dari 190 juta penduduk yang biasanya melakukan aktivitas bersamaa dalam zona WIB, akan meningkat menjadi 240 juta penduduk.

Zona satu waktu yang rencananya akan disosialisasikan pada 28 Oktober 2012 ditunda. Saat ini, Indonesia terbagi dalam tiga zona waktu. Selisih antara zona waktu yakni satu jam. Ini dinilai pemerintah tidak efektif, misalnya, dalam waktu dagang antara dunia usaha di zona WIT dan WIB.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement